Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Jembatan Penghubung Antara Gedung BIP Dengan Gedung Gramedia Ditinjau Dari Aspek Transportasi
Rida Rinaldi (2019) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Jalan Merdeka Bandung merupakan wilayah penunjang kegiatan komersil dengan dominasi bangkitan dan tarikan yang tinggi, namun pada ruas jalan tersebut terdapat permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki terutama fasilitas penyeberangannya. Salah satunya adalah akses yang menghubungkan kawasan pertokoan atau mall Bandung Indah Plaza dan Gramedia. Fasilitas penyeberangan di kawasan tersebut dirasa kurang memadai untuk mengakomodasi pergerakan pejalan kaki. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi fasilitas pejalan kaki yang tidak sesuai standar, dan banyak juga di beberapa bagian yang dipenuhi pedagang kaki lima sehingga menyebabkan para pejalan kaki kesulitan untuk melakukan pergerakan dan tak jarang beberapa orang menggunakan bahu dan badan jalan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalur pejalan kaki, kinerja jalur pejalan kaki, dan kesesuaian fasilitas pejalan kaki dengan kriteria yang mengacu pada Pd 03-2017-B. Pengumpulan data primer dimulai dari melakukan survei pencacahan lalu lintas manual, perhitungan jumlah pejalan kaki, serta wawancara untuk mengetahui demand pejalan kaki Hasil perhitungan pada studi yaitu sebanyak 94,5 pejalan kaki per jam untuk hari pertama, 89 pejalan kaki per jam untuk hari kedua dan 111,75 pejalan kaki untuk hari ketiga. Sementara untuk volume kendaraan yaitu tertinggi berada di hari Selasa dengan volume total kendaraan 8.232. Hasil analisis dengan menggunakan rumus empiris PV2 yang ada pada SK Direktorat Jenderal Bina Marga 43/AJ 007/DRJ/97) menunjukkan pada ruas ini jenis fasilitas penyeberangan yang dibutuhkan adalah jembatan penyeberangan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan hasilnya menunjukkan terdapat beberapa kriteria jembatan penyeberangan orang yang tidak terpenuhi. Dari hasil evaluasi tersebut serta hasil wawancara, dipilih solusi untuk meningkatkan akesibilitas pada Jl Merdeka yaitu berupa skybridge yang diharapkan mampu menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki dari ruas kiri ke ruas kanan Jalan Merdeka Kota Bandung. Kata kunci: Jembatan Penyeberangan Orang, Sky Bridge, Pejalan Kaki.
Ringkasan Alternatif
Jalan Merdeka Bandung is a supporting area for commercial activities with a dominance of high seizures and pulls, but on these roads there are problems related to pedestrian facilities, especially crossing facilities. One of them is access that connects the shopping area or the Bandung Indah Plaza and Gramedia mall. Crossing facilities in the area are considered inadequate to accommodate pedestrian movements. This is indicated by the condition of pedestrian facilities that are not in accordance with the standards, and many in some parts are filled with street vendors and public transport that stop anywhere, causing difficulty for pedestrians to move and often some people use their shoulders and the road The results of calculations in the study were 94.5 hourly pedestrians for the first day, 89 pedestrians per hour for the second day and 111.75 pedestrians for the third day. While for vehicle volume, the highest is on Tuesday with a total volume of 8232 vehicles. The results of the analysis using the empirical formula PV2 on the Decree of the Directorate General of Highways 43 / AJ 007 / DRJ / 97) show on the Jalan Merdeka section the type of crossing facilities needed is a pedestrian bridge. Further evaluation of existing JPOs was carried out and the results showed that there were several criteria for JPO that were not met. From the results of the evaluation and the results of interviews, a solution was chosen to increase accessibility on the Jl Merdeka section, which is a bridge between buildings (skybridge) which is expected to be a solution to increase pedestrian accessibility from the left to the right of Jalan Merdeka Bandung. Keywords: JPOs, skybridge, pedestrian.