Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Media Belajar Sistem Isyarat Bahasa Indonesia Untuk Anak Tunarungu
Eggy Surachman NIM. (2013) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Peran komunikasi sangatlah penting dan menentukan keberhasilan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. Namun bagi sebagian orang dengan kekurangan yang dimilikinya, komunikasi dengan cara yang biasa dilakukan orang normal pada umumnya adalah sebuah hal yang sulit dilakukan. Sebagian orang dengan kekurangan itu biasa kita sebut dengan tunarungu. Salah satu media yang membantu tunarungu dalam berkomunikasi adalah bahasa isyarat. Di Indonesia bahasa isyarat telah di bakukan menjadi sebuah tatanan sistematis tentang seperangkat isyarat jari dan disebut dengan sistem isyarat bahasa Indonesia. Tunarungu mempelajari sistem isyarat bahasa Indonesia di dalam sekolah luar biasa bagian b (SLB B) mulai dari jenjang sekolah dasar luar biasa bagian b (SDLB B). Pembelajaran yang dilakukan bukan tanpa kendala dan hambatan, mengingat karakteristik anak tunarungu yang berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Ditambah dengan kurangnya perhatian akan media belajar yang ada, hal itu menambah kendala dan hambatan dalam proses pembelajaran. Dilihat dari beberapa sifat dan karakteristik anak tunarungu yang postif serta dengan perhatian akan media belajar yang ada, jika keduanya digabungkan maka akan menjadi sebuah solusi untuk meminimalisir kendala dan hambatan dalam proses pembelajaran sistem isyarat bahasa Indonesia untuk anak tunarungu itu sendiri.
Ringkasan Alternatif
Role of communication is very important and determines success in achieving the educational goals. But for some people with disadvantages, normal communication in a way that normal people do is a difficult thing that they would do. Some people with this disadvantages usually we call the deaf or they who have hearing impairment, one of media that help deaf people or people with hearing impairment to communicate with other people is a sign language. In Indonesia sign language has been standardize into a systematic arrangement of the fingers and a set of cues signaling system called the Indonesian sign language system. The learning of Indonesian sign language system performed in a special school part b (SLB B) ranging from primary school in special school part b (SDLB B). The learning is performed are not without obstacles and barriers, considering the different characteristics of deaf children with normal children in general. Added with the lack attention of learning media that there is, it adds to the constraints and obstacles in the learning process. Viewed from several positive properties and characteristics of deaf children or children with hearing impairment as well as attention of learning media itself, if both are combined it will be a solution to minimize the constraints and bottlenecks in the process of learning Indonesian sign language system for the deaf children themselves.
Sumber