Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Media Informasi Putri Dyah Pitaloka Dalam Perang Bubat Melalui Buku Cerita Ilustrasi
Annisya Devi Karina NIM. (2018) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Kisah Putri Dyah Pitaloka dalam Perang Bubat diangkat menjadi kisah utama dalam Kidung Sundayana. Menurut silsilah, Putri Dyah Pitaloka merupakan putri dari Prabu Maharaja Linggabuanawisesa yang merupakan raja dari kerajaan Sunda pada abad ke-14. Putri Dyah Pitaloka dikisahkan memiliki paras yang sangat cantik, dan kecantikannya tersebut telah sampai kepada raja-raja di Nusantara, salah satunya ialah Raja Majapahit saat itu yaitu Hayam Wuruk. Karena kabar tersebut Hayam Wuruk berkeinginan untuk meminang Putri Dyah Pitaloka, dan mengundang beliau serta ayahnya untuk datang ke kerajaan Majapahit.Namun kedatangan Putri Dyah Pitaloka dan Prabu Maharaja Linggabuanawisesa ke kerajaan Majapahit mendapatkan sambutan yang tidak menyenangkan, dan Mahapatih Gajah Mada mengumumkan bahwa Putri Dyah Pitaloka harus diserahkan sebagai upeti kepada kerajaan Majapahit. Karena hal tersebut terjadilah perang yang disebut dengan Perang Bubat, dimana pasukan Sunda mengalami kekalahan dan Putri Dyah Pitaloka yang melakukan Bela Pati untuk membela kehormatan negaranya. Kisah Putri Dyah Pitaloka dibuat dalam bentuk media informasi sebagai informasi tambahan mengenai kisah sejarah Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sunda.
Ringkasan Alternatif
The story about Putri Dyah Pitaloka in Perang Bubat was raised as the main story in Kidung Sundaya. According to the genealogy, Putri Dyah Pitaloka is the daughter of Prabu Maharaja Linggabuanawisesa who was king of the Sunda kingdom in the 14th century. Putri Dyah Pitaloka has a beautiful face, and her beauty has reached all kingdom in Nusantara, one of them is the King of Majapahit, Hayam Wuruk. Because of that, Hayam Wuruk wishes to marry Putri Dyah Pitaloka, and invited him and his father to come to the kingdom of Majapahit.But the arrival of Putri Dyah Pitaloka and Prabu Maharaja Linggabuanawisesa to the Majapahit kingdom received an unpleasant reception, and Mahapatih Gajah Mada announced that Putri Dyah Pitaloka should be handed over as a tribute to the Majapahit kingdom. That was cause a war, and itÂ’s called Perang Bubat, where all the troops of Sunda kingdom was defeated and Putri Dyah Pitaloka who do a suicide called Bela Pati to defend the honor of his country. The story about Putri Dyah Pitaloka was made for information media as additional information about the story of Indonesian history, especially for the Sundanese people.
Sumber