Nosing merupakan salah satu jenis proses forming, dimana diameter bagian tepi dari benda kerja berbentuk tabular dapat dibuat lebih kecil dibanding dengan diameter tubuhnya. Silencer knalpot standar memiliki 2 lapisan. Pipa lapisan bagian dalam memiliki diameter yang lebih kecil, hal ini dapat mengakibatkan pipa lapisan bagian dalam dapat bergerak bebas dan akan berujung pada hasil pengerjaan knalpot yang tidak sesuai. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan proses nosing pada pipa lapisan luar agar dapat menutup arah gerak pipa lapisan bagian dalam. Proses nosing dapat dilakukan secara manual. Namun, pesatnya perkembangan industri otomotif berpengaruh pada tuntutan kualitas dan ketelitian yang tinggi juga meningkatnya kapasitas dalam menunjang produksi massal. Untuk mengatasi tuntutan tersebut, maka salah satu solusinya adalah dengan membuat mesin nosing dengan sistem otomatis. Metodologi penyelesaian masalah yang dilakukan mulai dari tahap merencana, mengonsep, merancang detail, hingga tahap dokumentasi. Dari data-data yang didapat, dibuat menjadi suatu daftar tuntutan yang menjadi acuan dalam proses perancangan. Pada tahap mengonsep didefinisikan fungsi utama dan fungsi bagian, dibuat beberapa variasi konsep untuk mendapatkan konsep rancangan terbaik. Tahap merancang detail dilakukan proses perhitungan, pemilihan material dan pemilihan komponen standar. Tahap dokumentasi rancangan dibuat ke dalam gambar assembly, standar operasional prosedur, dan gambar kerja. Melalui tugas akhir ini dihasilkan rancangan mesin nosing untuk pembuatan knalpot sepeda motor matic yang dapat melakukan pengurangan ukuran diameter tepi pipa dengan sudut 20o toleransi ±0.5o , panjang yang tertekuk 10.5mm ±0,1 mm, kapasitas produksi 200 pipa silencer knalpot/jam juga bekerja secara otomatis. Hasil rancangan terbaik dituangkan dalam bentuk gambar kerja. Kata kunci: perancangan, nosing, knalpot.

Nosing is a type of forming process, where the diameter of the edge of a workpiece in the form of tabular can be made smaller than the diameter of the body. The standard muffler silencer has 2 layers. The inner of the lining pipe has a smaller diameter that can give result in the inner lining pipe to be able to move freely and will give a result in an inappropriate exhaust workmanship. To overcome this problem, it is necessary to process the nosing of the outer layer pipe in order to close the direction of movement of the inner layer pipe. The nosing process can be done manually. However, the rapid development of the automotive industry has an effect on the demands of high quality and accuracy as well as increasing capacity to support mass production. A solution to overcome this problem is to make a nosing machine with an automatic system. The methodology in solving this problem starts from the stage of planning, conceptualizing, designing details, until the documentation stage From the data that has been obtained is made into a list of demands that become a reference in the design process. At the stage of conceptualizing the main functions and function parts, several variations of the concept were made to get the best design concept. The stage of designing details is done by the calculation process, material selection and selection of standard components. Design documentation stage is made into assembly drawings, standard operating procedures, and working drawings. Through this final project, a nosing machine design is produced for the manufacture of matic motorcycle mufflers that can reduce the size of the diameter of the pipe edge with an angle of 20o tolerance ±0.5o, a bendable length of 10.5mm ±0.1 mm, production capacity of 200 muffler pipes / hour works automatically. The best design results are expressed in the form of work drawings. Keywords: design, nosing, muffler.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-indoperman-11297