Ruas jalan Raya Tanjungsari merupakan jalan Nasional arteri primer yang menghubungkan Bandung dengan Sumedang. Kondisi lalu lintas yang terjadi saat ini memiliki derajat kejenuhan mencapai 1,236 pada jam puncak sehingga kemacetan sering terjadi. Selain kondisi lalu lintas, kinerja perkerasan jalan juga terus menurun yang salah satunya disebabkan oleh buruknya sistem drainase yang ada. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi diperlukan beberapa penanganan agar kondisi pelayanan jalan optimal. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi antara lain pelebaran jalan dengan meningkatkan bahu jalan menjadi stuktur utama, membuat drainase baru dan memperbaiki kondisi drainase yang ada serta pemasangan rambu, marka dan kereb. Perancangan pelebaran jalan dengan perkerasan kaku dengan berpedoman metode Pd. T-14-2003 dan AASHTO 1993, sedangkan untuk perancangan drainase berpedoman pada Pd.T-02-2006-B. Perkiraan biaya pelaksanaan hasil perancangan menggunakan PAHS spesifikasi BM 2010. Dari hasil perancangan yang dilakukan, pelebaran dengan perkerasan kaku untuk umur rencana 20 tahun dengan metode Pd. T-14-2003 diperoleh lapis pondasi agregat dengan bahan pengikat 12,5 cm dan tebal pelat beton 20 cm, sedangkan dengan metode AASHTO 1993 diperoleh lapis pondasi agregat dengan bahan pengikat 12,5 cm dan tebal pelat beton 29 cm. Metode Bina Marga lebih cocok digunakan di Indonesia karena parameter yang digunakan telah disesuaikan dengan kondisi regional Indonesia dan mengacu pada efisiensi biaya. Untuk perancangan drainase digunakan kontruksi pasangan batu kali berbentuk persegi dengan dimensi saluran lebar 60 cm dengan kedalaman 150 cm. Hasil perancangan marka bahan termoplastik dengan luas 1.283 m2, penambahan rambu jalan sebanyak 45 buah serta kereb pracetak baik kereb barrier maupun kereb dengan bukaan sepanjang 6.677 m. Perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah Rp. 11.042.772.000,00. Kata kunci: Perkerasan kaku, drainase, perkiraan biaya.

Tanjungsari highway is national primary arterial road which connects Bandung to Sumedang. Traffic conditions reach degree of saturation 1.236 at peak hours so that congestion often occurs. In addition to traffic conditions, road pavement performance also continued to decline, one of which is caused by poor drainage system. To solve the problem's needed some treatment so that the optimal path service conditions. One solution to overcome the problems that occur include widening the road to increase the road's shoulder into the main structure, creating new drainage and repair of existing drainage conditions and the installation of signs , markings and curb. The design of road with rigid pavement widening with reference methods Pd. T-14-2003 and AASHTO 1993, while for the design of drainage guided by Pd.T-02-2006 B. Estimated costs cost of construction using software design PAHS Specifications BM 2010. From the results of the design is done, widening with rigid pavement design life of 20 years for the Pd T-14-2003 method, acquired Aggregate Base with binder 12.5 cm and 20 cm thick concrete slab, whereas the AASHTO 1993 method's obtained the Aggregate Base binder 12.5 cm and 29 cm thick concrete slab. Bina Marga method is more suitable for use in Indonesia because of the parameters used have been adapted to regional conditions of Indonesia and refers to cost efficiency. For drainage design used square stone masonry construction with dimensions is 60 cm wide channel with a depth of 150 cm. Results of road marking with thermoplastic material design with extensive 1,283 m2 , the addition of as many as 45 pieces of road signs and curb both precast barrier curb or curb with openings along the 6,677 m. The estimated costs required for implementation of the work is Rp.11.042.772.000,00. Key words: rigid pavement, drainage, cost estimate

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-arifmahmud-4999