Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERANCANGAN PROMOSI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
SUQIAN RACHMAT RISKY AGUNG SUDANA (2009) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Betawi sebagai suku dan kebudayaan inti Jakarta memiliki beragam keunikan. Seperti yang kita ketahui etnik Betawi merupakan percampuran dari beberapa etnik seperti Bugis, Hindu, Cina, Melayu, Arab, Belanda serta Portugis. Hal tersebut yang menjadikan kebudayaan Betawi menjadi beragam. Keragaman tersebut menimbulkan ciri tersendiri bagi masyarakat Betawi.
Masyarakat Betawi pada dasarnya merupakan masyarakat yang terbuka/egaliter. Masyarakat Betawi tidak pernah merasa âÃâ¬ÃÅmentang-mentangâÃâ¬Ã� ataupun egois di daerahnya sendiri. Masyarakat Betawi sangat menghargai para pendatang. Misalnya, setiap ada acara-acara dari etnik lain selalu diundang dan dianjurkan untuk memakai adat daerah mereka sendiri. Selain itu, kearifan lokal warga Betawi yang selalu mencari solusi dengan cara yang elegan, kuat rasa humor tanpa harus kehilangan substansi, dirasakan sebagai sebuah kekuatan yang harus dipertahankan.
Ringkasan Alternatif
Betawi sebagai suku dan kebudayaan inti Jakarta memiliki beragam keunikan. Seperti yang kita ketahui etnik Betawi merupakan percampuran dari beberapa etnik seperti Bugis, Hindu, Cina, Melayu, Arab, Belanda serta Portugis. Hal tersebut yang menjadikan kebudayaan Betawi menjadi beragam. Keragaman tersebut menimbulkan ciri tersendiri bagi masyarakat Betawi.
Masyarakat Betawi pada dasarnya merupakan masyarakat yang terbuka/egaliter. Masyarakat Betawi tidak pernah merasa âÃâ¬ÃÅmentang-mentangâÃâ¬Ã� ataupun egois di daerahnya sendiri. Masyarakat Betawi sangat menghargai para pendatang. Misalnya, setiap ada acara-acara dari etnik lain selalu diundang dan dianjurkan untuk memakai adat daerah mereka sendiri. Selain itu, kearifan lokal warga Betawi yang selalu mencari solusi dengan cara yang elegan, kuat rasa humor tanpa harus kehilangan substansi, dirasakan sebagai sebuah kekuatan yang harus dipertahankan.