Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Rute Efektif Angkutan Massal Bus Penghubung Daya Tarik Wisata Kota Bandung menggunakan Metode Network Analisis
Asrie Purwandhari (2020) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 93 Tahun 2017 tentang Standar Pembangunan dan Pengelolaan Daya Tarik Wisata Provinsi Jawa Barat, komponen pengembangan daya tarik wisata yang terletak di Kota Bandung adalah peningkatan aksesibilitas menuju daya tarik wisata. Syarat pengembangan aksesibilitas salah satunya adalah menyediakan angkutan umum yang menghubungkan daya tarik wisata dengan titik masuk Kota Bandung seperti Bandara dan Stasiun. Berdasarkan syarat tersebut, untuk mengembangkan daya tarik wisata selain diperlukan angkutan massal, rute yang menghubungkan daya tarik wisata tersebut diperlukan sebagai ruang gerak angkutan massal. Perencanaan rute angkutan massal dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan bantuan software ArcMap yang mampu melakukan penyelesaian analisis dan permasalahan spasial dengan tools Network Analyst. Dengan Network Analyst, diperoleh tiga rute efektif yang menghubungkan 11 daya tarik wisata. Rute pertama berasal dari Stasiun Kereta Api Bandung dengan waktu perjalanan 293 menit (4 jam 53 menit) dan jarak total 45km, rute kedua berasal dari Bandara Husein Sastranegara dengan waktu perjalanan 277 menit (4 jam 37 menit) dan jarak total 51km, dan sebaggai tambahan terdapat rute ketiga untuk memberikan akomodasi bagi wisatawan domestik dengan titik awal Alun âÃâ¬Ãâ Alun Kota Bandung dengan waktu perjalanan 262 menit (4 jam 22 menit) dan jarak total 40km. Ketiga rute ini akan diimplementasikan untuk rute angkutan massal bus sedang penghubung daya tarik wisata. Dalam jangka panjang, peningkatan aksesibilitas menuju daya tarik wisata ini diharapkan akan membuat wisatawan memilih menggunakan angkutan massal dibandingkan dengan kendaraan pribadi sebagai moda untuk melakukan kegiatan pariwisata agar mengurangi kemacetan di Kota Bandung.
Ringkasan Alternatif
According to West Java Governor Regulation Number 93 of 2017 about Development Standards and Management of Tourism Attractions in West Java Province, the component of developing tourist attractions located in Bandung City is increasing accessibility to tourist attractions. One of the requirements for developing accessibility is to provide public transportation that connects tourist attractions with Bandung city entry points such as airports and stations. Based on these conditions, in order to develop tourist attractions, a route that connects these tourist attractions is needed as space for mass transportation. Mass transprtation route planning is carried out using a Geographical Information System (GIS) with the help of ArcMap software which is capable of solving spatial analysis and problems with the Network Analyst tools. With Network Analyst, we obtained three effective routes that connect 11 tourist attractions. The first route originates from the Bandung Train Station with a travel time of 293 minutes (4 hours 53 minutes) and a total distance of 45km, the second route comes from Husein Sastranegara Airport with a travel time of 277 minutes (4 hours 37 minutes) and a total distance of 51km. In addition, to provide accommodation for domestic tourists. A route from Alun - Alun Kota Bandung with a travel time of 262 minutes (4 hours 22 minutes) and a total distance of 40km also obtained. These three routes will be implemented for the medium bus which connects tourist attractions. In the long term, the increase in accessibility to tourist attractions will make tourists choose mass transportation instead private vehicles as a mode to carry out their tourism activities in order to reduce traffic congestion in Bandung City.