Karbon disulfida atau bisa juga disebut dengan ditiokarbonat anhidrida adalah cairan tak berwarna dengan rumus kimia CS2. Karbon disulfida biasanya digunakan sebagai insektisida, pelarut untuk fosfor, belerang, selenium, brom, iod, lemak, resin dan aspal. Karbon disulfida juga biasa digunakan dalam pembuatan film plastik, tabung vakum elektronik dan pada pembuatan rayon. Pembuatan rayon di PT Indo Bharat Rayon menggunakan karbon disulfida sebagai campuran pembentukan xanthat. Karbon disulfida yang telah tercampur kemudian diambil kembali pada proses CS2 Recovery di Unit CS2 Recovery Through. Proses CS2 Recovery Through adalah suatu sistem dimana karbon disulfida yang telah tercampur dengan rayon diambil kembali untuk dijadikan bahan baku. Perancangan sistem kerja yang baik dan sesuai dengan standar operasional merupakan salah satu faktor utama untuk mengoptimalkan kinerja pada suatu proses. Penerapan standar operasional yang baik mempunyai pengaruh besar dalam proses operasi. Maka dari itu dibutuhkan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai agar diperoleh hasil produksi yang optimal. Perancangan SOP pada sistem CS2 Recovery Through menggunakan 8 (delapan) Prinsip Penyusunan SOP. Prinsip-prinsip tersebut ialah efisiensi dan efektivitas, berorientasi pada pelanggan, kejelasan dan kemudahan, keselarasan, keterukuran, dinamis, kepatuhan hukum dan kepastian hukum. Berdasarkan penerapan prinsip dan pengamatan, diketahui salah satu parameter yang berpengaruh pada kinerja sistem CS2 Recovery Through adalah temperatur air pendingin pada kondensor dan laju alir massa steam yang digunakan. Dengan merancang kembali SOP pada sistem CS2 Recovery Through, akan berimplikasi pada energi efisiensinya. Perancangan SOP baru menghasilkan penurunan intensitas energi bak recovery dan kondensor yang awalnya masing-masing sebesar 5,98 kWh/kg dan 0,064 kWh/kg menjadi sebesar 1,348 kWh/kg dan 0,0419 kWh/kg. Kata Kunci: Kinerja sistem CS2 Recovery Through, kondensasi, pemisahan, recovery, SOP.

Carbon disulfide or can also be called ditiocarbonate anhydride is a colorless liquid with the chemical formula CS2. Carbon disulfide is usually used as an insecticide, a solvent for phosphorus, sulfur, selenium, bromine, iodine, fat, resin and asphalt. Carbon disulfide is also commonly used in making plastic films, electronic vacuum tubes and in producing rayon. Rayon production at PT Indo Bharat Rayon uses carbon disulfide as a mixture to form xanthat. The mixed carbon disulfide is then taken back in the CS2 Recovery process on the CS2 Recovery Through Unit. The CS2 Recovery Through process is a system where carbon disulfide mixed with rayon is taken back to be used as raw material. A good design of the system and compliance with standard operational is one of the main factors for optimizing performance on a process. Implementation of a good operational standards has a major influence in the operation process. Therefore, it is necessary to apply the appropriate Standard Operating Procedure (SOP) to obtain optimal production results. The design of the SOP on the CS2 Recovery Through system uses 8 (eight) Principles of SOP Preparation. These principles are efficiency and effectiveness, customer oriented, clarity and ease, harmony, measurement, dynamic, legal compliance and legal certainty. Based on the application of principles and observations, it is known that one of the parameter that affects the performance of the CS2 Recovery Through system is the temperature of the cooling water in the condenser and the steam mass flow rate used. By redesigning the SOP on the CS2 Recovery Through system, it will have implications for energy efficiency. The design of the new SOP resulted in a decrease in the energy intensity of recovery bath and condensers which initially amounted to 5.98 kWh / kg and 0.064 kWh / kg to 1.348 kWh / kg and 0.0419 kWh / kg. Keywords: CS2 system Recovery Through performance, condensation, recovery, separation, SOP.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-irapramith-10266