Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Struktur Atas Jembatan Gantung Pejalan Kaki dan Kendaraan Roda Dua di Depok
Nur Ifa Fatihah (2020) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Jembatan Ratu Jaya merupakan jembatan gantung (suspension bridge) yang didesain untuk pejalan kaki. Jembatan ini berada di Kelurahan Ratu Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok. Seiring berkembangnya wilayah dan sebagai salah satu jalur penghubung antar kelurahan, Jembatan Ratu Jaya digunakan juga oleh sepeda motor dan dijadikan salah satu alternatif jalan untuk mempersingkat waktu tempuh. Keadaan ini membuat Jembatan Ratu Jaya mengalami peningkatan fungsi jembatan. Kondisi tersebut membuat Jembatan Ratu Jaya mengalami kerusakan pada komponenya. Kerusakan yang terjadi diantaranya pada gelagar, batang penggantung, kabel utama, railing, dan menara. Komponen dari baja mengalami korosi cukup parah dan beberapa baut pada sambungan railing terlepas. Lantai jembatan (deck) yang terbuat dari kayu mengalami pelapukan dan patahan, serta terlepasnya sambungan antar pelat lantai. Penanganan yang dipilih untuk Jembatan Gantung Ratu Jaya yaitu perancangan ulang jembatan gantung yang diperuntukan untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Jembatan Ratu Jaya dirancang dengan bentang 60 meter dan lebar 1,8 meter. Perancangan Jembatan Ratu Jaya menggunakan Teknologi Jembatan untuk Pedesaan Asimetris (JUDESA). Tipe jembatan yang digunakan adalah Tipe JUDESA Asimetris II.
Ringkasan Alternatif
Ratu Jaya Bridge is a suspension bridge designed for pedestrians. This bridge is located in Ratu Jaya Village, Cipayung, Depok. After the development of the area and as one of the connecting routes between village, Ratu Jaya Bridge is also used by motorbikes and is used as an alternative way to shorten travel time. This situation makes the function of the Ratu Jaya Bridge increase. This condition caused the components of Ratu Jaya Bridge to be damaged. Damage that occurred included the girder, hanging rods, main cables, railings and pylon. The steel components corroded quite badly and some of the bolts on the railing joints were detached. Bridge deck made of wood were weathered and fractures, as well as the joint of the connection between the floor slabs. The restoration chosen for the Ratu Jaya Suspension Bridge is a redesign of the suspension bridge intended for pedestrians and two-wheeled vehicles. Ratu Jaya bridge is designed with a span of 60 meters and a width of 1.8 meters. The design of Ratu Jaya Bridge using Bridge Technology for Rural Asymmetry (JUDESA). The type of bridge used is JUDESA Asymmetric Type II.
Sumber