Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Teknis Awal Infrastruktur Perlintasan Kereta Api di Kota Bandung
Ibrohim Fajrulloh Akbar (2018) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Kota Bandung memiliki 19 perlintasan kereta api dengan 15 perlintasan sebidang dan 4 pelintasan sebidang. Perlintasan sebidang yang terbentuk dari pertemuan jaringan jalan dan jaringan jalan rel di Kota Bandung menimbulkan permasalahan lalu lintas, keselamatan transportasi dan lingkungan jalan seperti meningkatnya waktu tempuh dan panjang antrian, blocking phenomenom di persimpangan yang dipengaruhi oleh perlintasan, kecelakaan di perlintasan dan penurunan kualitas lingkungan jalan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, maka dibutuhkan penanganan berupa perlintasan tidak sebidang. Perancangan diawali dengan melakukan peninjauan pada perlintasan sebidang yang berpotensi memiliki permasalahan lalu lintas tinggi. Dari hasil analisis multikriteria pada 15 perlintasan sebidang, dihasilkan perlintasan Jalan Laswi yang memenuhi persyaratan sebagai lokasi perancangan dengan nilai derajat kejenuhan 1,174 pada tahun 2027. Metode SWOT digunakan dalam membangun alternatif solusi dan metode TOPSIS digunakan dalam pemilihan alternatif solusi pada perlintasan Jalan Laswi. Perancangan dimulai dengan identifikasi rona awal, pengumpulan dan analisis data, perancangan alternatif solusi, pemilihan alternatif solusi, analisis kondisi rona awal, kondisi rona proyeksi, perancangan infrastruktur flyover dan bagian jalan di bawah flyover. Hasil perancangan flyover pada perlintasan Jalan Laswi terdiri atas dua perancangan utama yaitu bangunan jalan (lintas bawah) dan bangunan flyover (lintas atas) membutuhkan waktu pelaksanaan 64 minggu kerja dengan biaya sebesar Rp. 94.834.612.832,36. Manfaat yang diperoleh dari perancangan flyover ini adalah meningkatnya kinerja lalu lintas, keselamatan transportasi dan lingkungan jalan yang ditandai dengan derajat kejenuhan menurun sebesar 38%. Kata Kunci: Perlintasan, Lalu Lintas, Flyover.
Ringkasan Alternatif
Bandung has 19 railway crossings with 15 crossings of a plot and 4 crossings of a plot. Passage of a plot formed from the meeting of road network and railway network in Bandung cause traffic problems, transportation safety and road environment such as increased travel time and queue length, blocking phenomenom at intersections affected by crossings, accidents at crossings and degradation of road environment quality. Based on Law Number 23 of 2007 concerning Railways, it is necessary to handle not a cross section. The design begins with a review of crossings on a plot of potential high traffic issues. From the results of multicriteria analysis on 15 parallel crossings, the resulting Laswi Road crossing fulfilled the requirements as a design site with a degree of saturation of 1,174 in 2027. The SWOT method is used in building alternative solutions and TOPSIS method is used in the selection of alternative solutions at Laswi Road crossings. The design begins with the identification of the initial tile, data collection and analysis, alternative solution design, alternative solution selection, baseline condition analysis, projection hue conditions, flyover infrastructure design and road section under the flyover. The results of flyover design at the Laswi Road crossing consist of two main designs, namely road building (cross-down) and flyover building (overhead) takes 64 week workdays with a cost of Rp. 94.834.612.832,36. The benefits derived from this flyover design are increased traffic performance, transportation safety and road environment marked with degree of saturation decreased by 38%. Keywords: Railway, Traffic, Flyover.
Sumber