Tata letak merupakan salah satu aspek penting pada kelangsungan proses produksi suatu pabrik sehingga perlu perencanaan yang baik dalam penyusunan tata letak. Tata letak produksi yang ada di perusahaan ini sifatnya masih tercampur dan menyatu untuk berbagai macam produk tower dan perpindahan material yang sangat jauh antar stasiun kerja membuat produksi menjadi lambat. Adanya permintaan yang meningkat dari PLN juga mendukung dilakukannya perancangan ulang tata letak yang khusus produksi komponen siku tower 500 kV tipe AA untuk memperbaiki jarak tempuh material dan aliran yang tidak baik. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan identifikasi masalah proses produksi perusahaan yang bersangkutan, mengumpukan data, membuat usulan tata letak baru dengan menghitung kebutuhan mesin yang dibutuhkan lalu membuat tata letak usulan dengan metode Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD), menganalisi dan membandingakan jarak tempuh material tata letak lama dan tata letak baru. Hasil dari perhitungan kebutuhan mesin untuk tata letak baru adalah tata letak baru ini hanya membutuhkan 4 mesin CNC L yang berawal 9 mesin, 1 mesin notching dari 5 mesin yang ada, 2 unit gas bending, dan 2 mesin chamfering. Untuk mesin yang tidak terpakai oleh produksi tower 500 kV bisa digunakan untuk memproduksi jenis tower yang lainnya. Hasil akhir dari perancanaan ulang ini adalah berupa tata letak yang baru dengan perbandingan tata letak baru dan tata letak lama. Perbandingan tata letak dapat dilihat pada Tabel IV.14 di halaman IV-22 dan perbandingan jarak tempuh material dapat dilihat pada Tabel V.1 di halaman V-2. Kata Kunci: tata letak produksi, aliran material, jarak tempuh material.

Layout is an important aspect in the continuity of the production process of a factory so that it needs good planning in the preparation of the layout. The existing production layout in this company is still mixed and integrated for various tower products and the material transfer is very far between work stations making production slow. The increasing demand from PLN also supports the redesign of the layout specifically for the production of 500 kV AA type elbow tower components to improve material mileage and poor flow. To overcome this problem identified the problem of the production process of the company concerned, collects data, makes a new layout proposal by calculating the required machine requirements and then makes a proposed layout with Activity Relationship Chart (ARC) and Activity Relationship Diagram (ARD) methods, analyzing and compare the material mileage of the old layout and the new layout. The result of the calculation of the machine requirement for the new layout is the new layout requires only 4 CNC L machines starting with 9 machines, 1 notching machine from 5 existing machines, 2 gas bending units and 2 chamfering machines. For machines that are not used by the production of tower 500 kV can be used to produce other types of towers. The final result of this redesign is in the form of a new layout with a comparison of new layout and old layout. Comparison of the layout can be seen in Table IV.14 on page IV-22 and the comparison of material mileage can be seen in Table V.1 on page V-2. Keywords: production layout, flow material, material milaege.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-aliwalyyud-9664