Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Vibrator Screen Bottom Ash Kapasitas 40 Ton/Jam
Irsan Agustian (2019) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
PLTU Nagan Raya merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga uap yang terletak di Aceh. PLTU Nagan Raya menggunakan tipe boiler CFB sebagai sistem pembangkit listrik tenaga uap. Boiler Circulating Fluidized Bed merupakan jenis boiler yang menggunakan partikel-partikel kecil (pasir kuarsa, bottom ash)/ bed material sebagai media transfer panas dalam proses pembakaran batubara. Proses pembakaran batubara akan menghasilkan limbah Bottom Ash dan fly ash yang dikategorikan sebagai limbah B3. Limbah Bottom Ash mengandung zat berbahaya yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan menimbulkan berbagai penyakit. Namun, untuk mencegah peristiwa tersebut, dalam pengoperasiannya PLTU Nagan Raya mengolah limbah Bottom Ash sebagai bed material yang digunakan untuk mentransfer panas dan mempertahankan suhu di dalam boiler. Pengolahan bottom ash terdiri dari beberapa tahapan diantaranya: tahapan pendinginan, tahapan pengangkutan, tahapan pengayakan, tahapan penampungan, dan tahapan akhir yaitu dimasukkan kembali ke dalam boiler melalui line sand feeding. Namun, pada tahapan pengayakan, ukuran butiran partikel-partikel yang diperlukan sebesar 0,3-1,6 mm. Ukuran partikel undersize dan oversize tidak digunakan dan dimasukkan ke dalam tempat penampungan (silo) bottom ash. Oleh karena itu, PLTU Nagan Raya memerlukan suatu mesin pengayak yang mampu mengayak limbah Bottom Ash dengan ukuran meshnya sebesar 0,3-1,6 mm. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah terdiri dari: tahap merencana, mengonsep, merancang detail, dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan perancangan mesin vibrator menghasilkan dimensi alat sebesar 6,8 m x 2,6 m x 2,8 m dengan dimensi ayakan sebesar 3 m x 2 m, daya yang dibutuhkan oleh vibrator ini sebesar 45 kW dengan putaran poros penggerak sebesar 80 rpm, serta mampu menahan panas pada temperatur kerja sebesar 60-70⁰C. Selain itu, perancangan vibrator limbah Bottom Ash diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah Bottom Ash, menghemat pengeluaran biaya proses produksi untuk pembelian pasir kuarsa, dan membantu mencegah terjadinya pencemaran limbah Bottom Ash. Kata kunci: bottom ash, bed material, perancangan mesin pengayak, CFB, 0,3-1,6 mm.
Ringkasan Alternatif
The Nagan Raya Power Plant which located in Aceh is a company that rise up electricity by a steam power. The Nagan Raya power plant uses a CFB boiler type as a steam power system. Circulating Fluidized Bed Boiler is a type of boiler that uses small particles (quartz sand, bottom ash or bed material as a heat transfer medium in the coal combustion process. The coal combustion process will produce waste bottom ash and fly ash which is categorized as B3 waste. Bottom ash waste contains harmful substances that can cause environment pollution, and cause various disease. However, to prevent such an event, in its operations, The Nagan Raya power plant treats the bottom ash waste as a bed material used to transfer heat and retain heat inside the boiler. Bottom ash processing consists of several stages, including: cooling stage, transportation phase, sieving stage, shelter stage, and final stage is put back a bed material into the boiler through sand feeding line. However, in the sieving step, the required particle size of the particles is 0,3-1,6 mm. The oversize and undersize particle isn't used and put into bottom ash silo. Therefore, The Nagan Raya power plant requires a sieving machine that capable to sieve a bottom ash waste with a mesh size of 0,3-1,6 mm. The methode of problem-solving used in this design stage consists of planning, conceptualizing, detailing, and documentation. The results of the vibrator machine design activities resulted in a tool dimension of 6,8 m x 2,6 m x 2,8 m with a dimension of 3 m x 2 m, the power required by this vibrator is 45 kW with a driving shaft rotation of 80 rpm, and capable of withstand heat at a working temperature of 60-70⁰C. In addition, the design of vibrating machine are expected to reduce the amount of waste bottom ash, saving the production process costs for the purchase of quartz sand, and helping to prevent the occurrence of bottom ash waste pollution. Keywords: bottom ash, bed material, Design of Sieving Machine, CFB, 0,3-1,6 mm.