Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perbandingan Algoritma Template Matching Dan Feature Extraction Pada Optical Character Recognition
Raden Sofian Bahri (2011) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Algoritma template matching merupakan metode yang sederhana danbr / banyak digunakan untuk mengenali pola. Kelemahan algoritma ini adalahbr / terbatasnya model yang akan dijadikan template sebagai pembanding pada basisbr / data seperti bentuk, ukuran, dan orientasi. Algoritma feature extraction menjawabbr / masalah model template seperti bentuk, ukuran, dan orientasi yang ada padabr / algoritma template matching dengan cara memetekan ciri-ciri objek citra yangbr / akan dikenali.br / Optical character recognition digunakan untuk menerjemahkan karakterbr / pada citra digital menjadi format teks. Penerapannya yang sederhana membuatbr / algoritma template matching banyak digunakan dalam OCR[1].br / Berdasarkan hasil pengujian, algoritma template matching memilikibr / persentase akurasi rata-rata 29.459%, sedangkan algoritma feature extractionbr / memiliki persentase akurasi rata-rata 63.602%. Algoritma feature extractionbr / memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan terutama untuk pemetaan ciriciribr / khusus citra dibandingkan algoritma template matching yang hanyabr / memetakan intensitas pixel dalam OCR. Kompleksitas kedua algoritma diukurbr / dengan menghitung jumlah operasi dasar kedua algoritma. Algoritma featurebr / extraction memiliki tingkat kompleksitas yang sama dengan algoritma templatebr / matching yaitu 2n+1. Agloritma feature extraction membutuhkan enam prosesbr / untuk memetakan dan mengenali fitur citra karakter, sedangkan algoritmabr / template matching hanya membutuhkan tiga proses untuk memetakan intensitasbr / pixel dan menghitung nilai eror minimum. Algoritma template matchingbr / membutuhkan waktu rata-rata 180.743 detik untuk mengenali dokumen uji.br / Sedangkan algoritma feature extraction membutuhkan waktu rata-rata 5.117br / detik terhadap dokumen uji.br / Berdasarkan akurasi, pengembangan, dan waktu, algoritma featurebr / extraction lebih unggul dibandingkan algoritma template matching pada OCR.
Ringkasan Alternatif
Template matching algorithm is a simple method and most used in patternbr / recognition. Weakness of this algorithm is limitted model that used to be templatebr / as conqueror in database like shape, size, and orientation. Feature extractionbr / algorithm solve model template problem like shape, size, and oritentation inbr / template matching algorithm by map the feature of object that will be recognize.br / Optical character recognition use to translate character in digital imagebr / into text format. Template matching is method that most used un OCR because ofbr / simplixity [1].br / Based on test result, template matching algorithm have 29.459% inbr / accuracy, while feature extraction algorithm have 63.602% in acccuracy.br / Feature extraction algorithm has chance to develop especially in a featurebr / mapping of digital image than template matching algorithm which only mappbr / pixel intensity in OCR. Complexity of both algorithm is measured by count basicbr / opetation. Feature extraction algorithm has same complexity with templatebr / matching algorithm where complexity is 2n+1. Feature extraction algorithm needbr / six process to mapp and recognize the feature, template matching algorithm needbr / three process to map the pixel intensity and count minimum eror value. Templatebr / matching algorithm need 180.743 seconds to recognize document that test to thebr / system. Feature extraction algorithm need 5.117 seconds to rexognize testbr / document.br / Based on accuracy, development, and time, feature extraction algorithm is betterbr / than template matching algorithm in OCR.
Sumber