Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERBANDINGAN DESAIN SRPMM (SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH) DENGAN SRPMK (SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS) PADA STRUKTUR ATAS PROYEK GEDUNG
Heri Haerul Fatah (2012) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Perbandingan desain SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) dengan SRPMM (Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) yang dilakukan pada proyek Gedung "U" Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung didasari pada SNI 03-2847-2002 pasal 23.2 mengenai aturan SRPMK yang dapat digunakan dalam mendesain bangunan pada zona gempa sedang. Gedung ini terletak pada zona gempa 4 (zona gempa sedang), sehingga gedung ini dapat didesain dengan menggunakan SRPMM atau SRPMK. Perbandingan kedua sistem ini adalah untuk mengetahui desain mana yang lebih efisien. Perancangan SRPMK dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan data sekunder yang didapatkan dari perencana, pemodelan struktur bangunan sesuai dengan data sekunder dan analisis struktur dengan menggunakan software ETABS vs 9.6, perencanaan kebutuhan tulangan dengan menggunakan bantuan Ms.Excel, serta penggambaran detail struktur hasil desain SRPMK. Kesimpulan dari hasil perbandingan kedua sistem tersebut adalah kebutuhan beton SRPMK lebih besar 2.67 % dari kebutuhan SRPMM, namun kebutuhan tulangan SRPMK lebih kecil 25.79%. Hasil tersebut menunjukan bahwa SRPMK lebih efisien dan lebih murah dan SRPMM.
Ringkasan Alternatif
Design Comparison using IMF (Intermediate Moment Frame) and SMF (Special Moment Frame) on project "U" Building in Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung, is based on SNI 03-2847-2002 point 23.2 about the provision that SMF (Special Moment Frame) can also be used for building design on medium earthquake zone. This building is located on 4th earthquake zone (medium earthquake zone), so that this building can be designed using Intermediate Moment Frame or Special Moment Frame.
The comparison of the systems is used to know design is which one more efficient. The design of Special Moment Frame is done through some step such as collecting the secondary data, modeling and analyzing building structure using ETABS vs. 9.6, reinforcement design using Ms.Excel, and drawing the detail of structure.
The conclusion is the requirement of concrete volume for design using Special Moment Frame is 2.67% larger than that using Intermediate Moment Frame, but the requirement of reinforcement for design using Special Moment Frame is 25.79% less than that using Intermediate Moment Frame. The final result is indicating that in this case Special Moment Frame design is more efficient than Intermediate Moment Frame design.