Durasi yang dibutuhkan suatu digital asset untuk dibungkus menjadi transaksi dan disimpan ke dalam blockchain merupakan hal yang penting dalam bertransaksi pada sistem yang menggunakan jaringan blockchain. Hal tersebut menjadi penting karena akan berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan seorang partisipan dalam melakukan proses transaksi dengan partisipan lain di jaringan blockchain. Karena banyaknya proses yang terlibat dalam penyimpanan suatu transaksi ke dalam blockchain, maka sebenarnya banyak hal yang dapat diteliti untuk dapat lebih mengefektifkan waktu yang dibutuhkan suatu transaksi hingga disimpan ke dalam blok. Salah satu hal yang dapat diteliti adalah dengan menerapkan model data yang berbeda pada digital asset yang akan disimpan ke dalam blockchain. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan model data document-based dan graph-based pada. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan performa dari penggunaaan kedua model data tersebut terhadap proses penyimpanan aset, transfer aset, throughput pembuatan blok, serta panjang blok yang dihasilkan dari blockchain BigchainDB. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah data transaksi penjualan mobil bekas. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada skenario penambahan data baru graph-based lebih unggul dari pada document-based. Graph-based¬ dapat lebih cepat hingga 62% dibandingkan dengan document-based. Pada pengukuran throughput pembuatan blok graph-based dapat menghasilkan blok lebih cepat dari pada document-based selain itu panjang blok yang dihasilkan graph-based lebih pendek dibanding document-based. Pada transfer aset, document-based lebih unggul dibanding dengan graph-based. Pada eksperimen tersebut didapatkan hasil bahwa graph-based lebih lambat 0,7 hingga 0,8 detik. Dari hasil tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model data graph-based lebih baik dari pada document-based. Kata kunci: digital asset, blockchain, model data, graph-based, document-based, BigchainDB, data transaksi jual-beli mobil bekas.

The duration required for a digital asset to be packaged into transaction and stored on a blockchain is important in trabsactions on systems that use the blockchain network. This is important because it will affect the tie it takes for a participant to process transactions with other participants on the blockchain network. Because the are many processes involved in storing transactions into the blockchain, there are actually many things that can be investigated to make time needed for transaction to be saved into the block become more effective. One of the things that can be investigated is by applying different data models on digital assets that will be stored on the blockchain. This study aims to compare the use of document-based and graph-based data models on the blockchain. Comparison is done by comparing the performance of the use of the two data models to the asset storage process, asset transfer, block making throughput, and block length generated from BigchainDB. The case study used in this study is used car sales transaction data. The experiment result show that in the addition of new data scenario, graph-based is superior to document-based. Graph-based can be up to 62% faster than document-based. In the measurement of throughput blocks, graph-based can produce blocks faster than document-based, besides block length that is generated by graph-based is shorter than document-based. In asset transfers, document-based is superior to graph-based. In the experiment, it was found that graph-based was 0.7 to 0.8 seconds slower. As a concluded, the use of graph-based data models is better than document-based. Keywords: digital assets, blockchain, data models, graph-based, document-based, BigchainDB, used car transaction data

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-triayudapu-10606