Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perbandingan Penerapan Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun dalam Perhitungan Beban Penyusutan Terhadap Laba Perusahaan
Nuruliani Tri Puji Lestari (2010) | Skripsi | Akuntansi , Akuntansi , Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Salah satu bentuk investasi yang ditanamkan dalam perusahaan adalah aktiva tetap yang digunakan dalam perusahaan dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aktiva yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Beban penyusutan haruslah dialokasikan sepanjang umur ekonomis aktiva tetap tersebut dalam menghasilkan pendapatan, sebab jika beban penyusutan dialokasikan tanpa dasar yang benar maka hal itu dapat berpengaruh terhadap harga pokok penjualan dan beban usaha yang mempengaruhi besarnya laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
Objek dalam penelitian ini adalah metode garis lurus, metode saldo menurun, beban penyusutan, dan laba yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat pada PT. INTI (Persero). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan statistik parametris dengan melakukan penelitian pada suatu perusahaan. Untuk memperoleh data, dilakukan pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh penulis untuk beban penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus terhadap laba diperoleh nilai signifikansi sebesar 2,213. Nilai ini lebih kecil dari Îñ=0,05, sehingga dapat diketahui bahwa beban penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba. Sedangkan untuk beban penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun terhadap laba diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,837. Nilai ini lebih kecil dari Îñ=0,05, sehingga dapat diketahui bahwa beban penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba. Hasil pengujian perbedaan antara metode garis lurus dan metode saldo menurun dalam perhitungan beban penyusutan terhadap laba diperoleh nilai signifikansi sebesar -0,489. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari Îñ=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara metode garis lurus dan metode saldo menurun terhadap laba perusahaan.
Ringkasan Alternatif
One of kind investment in company is fixed assets is used in company and used in normal activity companies it is has economical age more than one year. Depreciation expense must be allocated along economical age of fixed assets in produce income, because if depreciation expense is allocated without true base, depreciation expense can influential cost of good sold and operating expense that influence profit company.
Object in research is straight line method, declining balance method, depreciation expense, and profit from PT. INTI (Persero) financial statements. In research, author uses descriptive method and statistic parametris at one of company. To get data, uses by library research and field research.
Based on hypothesis testing result for depreciation expense by using straight line method, value significant as big as 2,213. This value smaller than Îñ = 0,05, the depreciation expense using straight line method does not significant towards profit. For depreciation expense by using declining balance method, value significant as big as 0,837. This value smaller than Îñ = 0,05, the depreciation expense using declining balance method does not significant towards profit. Different testing result between straight line method and declining balance method in depreciation expense calculation towards profits, has value significant as big as -0,489. This value smaller than Îñ = 0,05, the depreciation expense using declining balance method does not significant towards profit. There is no different between straight lin method and declining balance method towards profit companies.