Pada pengembangan sebuah software, proses software testing akan dilakukan untuk memastikan kualitas software sebelum dirilis. Didalam software testing, pemilihan teknik testing yang akan digunakan bergantung pada karakteristik dari software yang akan ditesting. Pengembang aplikasi yang berbasis web sebagai contoh akan cenderung menggunakan teknik testing end-to-end testing untuk memastikan halaman web telah menjaminkan interaksi pada halaman web melakukan apa yang diharapkan untuk dilakukan. End-to-end testing serupa dengan sistem testing juga dikenal sebagai "makro" dari akhir skala test, melibatkan testing dari environment aplikasi lengkap dalam situasi menirukan pemakaian real-word. Dikarenakan end-to-end testing merupakan salah satu contoh teknik testing yang besar ("makro"�) sedangkan pada saat ini masa development cycle dari sebuah software semakin singkat, maka penelitian Tugas Akhir ini berkaitan dengan lama pengerjaan end-to-end testing apabila dikerjakan secara manual dan automated. Lingkup end-to-end testing dibatasi sampai tes skenario end-to-end flow dari aplikasi untuk setiap screen. Pemilihan teknik pengerjaan end-to-end testing yang tepat dapat menyiasati agar end-to-end testing dapat terlaksana walaupun pada waktu development cycle yang singkat. Penelitian ini menggunakan sebuah web online shop sederhana yang menjual produk kue sebagai objek penelitian, dimana web tersebut menggunakan angularjs pada front-end sedangkan untuk back-end hanya memanfaatkan javascript. Penggunaan angularjs pada objek penelitian tersebut menyebabkan pelaksanaan end-to-end testing secara automated menggunakan protractor sebagai automation framework. End-to-end testing dilakukan pada web online shop sederhana oleh tester sebagai subjek penelitian. Tester yang terlibat berjumlah enam belas orang, dimana terbagi menjadi dua kelompok untuk melakukan testing secara manual maupun automated. Sebelum pelaksanaan eksperimen semua tester yang terlibat telah diberikan training singkat mengenai bagaimana melakukan end-to-end testing secara manual maupun automated. Dari hasil eksperimen yang dilakukan dapat diketahui bahwa untuk web yang membutuhkan iterasi testing lebih dari satu kali pada pelaksanaan end-to-end testing lebih baik dilakukan secara automated. Sedangkan apabila tidak diperlukan iterasi dalam testing maka end-to-end testing dimungkinkan untuk dilakukan secara manual. Kata Kunci: end-to-end testing, manual testing, automated software testing, protractor.

On the development of a software, software testing process will be done to ensure the quality of the software before it is released. In software testing, the selection of testing techniques to be used depends on the characteristics of the software to be tested. Web-based application developers for example will tend to use end-to-end testing techniques to ensure that web page have guaranteed interaction on a web page to do what it is expected to do. End-to-end testing similar to system testing also know as the “macroâ€� end of the test scale, involves testing of a complete application environment in situation that mimics real-world use. Due to end-to-end testing is one example of a large testing technique (“macroâ€�) while currently the development cycle of a software is getting shorter, then this final research is related to the work duration of end-to-end testing when done manually and automated. The end-to-end testing scope is limited to the end-to-end flow scenario tests of the application for each screen. End-to-end testing can be done successfully through development cycle is short by selecting the right execution techniques. This research uses a simple online web shop that sells cake products as research objects, where the web uses angularjs on the front-end whereas for the back-end just utilize javascript. The use of the study led to the implementation of the end-to-end testing automated using protractor as the automation framework. End-to-end testing is done on a simple online web shop by a tester as a research subject. The tester involved amounted to sixteen people, which were divided into two groups for manual and automated testing. Prior to the experimentation all the testers involved had been given brief training on how to perform end-to-end testing manually or automated. From the results of experiments conducted can be seen that for web that requires iteration testing more than once on the implementation of end-to-end testing is better done in automated. Meanwhile, if no iteration is required in the testing then end-to-end testing is possible to do manually. Keywords: end-to-end testing, manual testing, automated software testing, protractor.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-adilaistiq-7172