Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERBANDINGAN TITIK IMPAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN : AKUNTANSI MANAJEMEN DAN TEORI EKONOMI MIKRO SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY,Tbk
Rahmadian Syafri Helda (-) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Persaingan atau competition sangat menuntut perusahaan untuk dapat melangsungkan perkembangkan dan kemajuan perusahaan secara kontinuitas. Karena begitu banyak perusahaan pesaing yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam kegiatan pasar persaingan bebas. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Adalah tugas manajemen untuk merencanakan masa depan perusahaannya baik dalam jangka waktu pendek ataupun jangka panjang, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang telah disadari dan telah direncanakan cara menghadapinya sejak sekarang. Dalam perencanaan laba jangka pendek manajemen dapat menggunakan analisis titik impas untuk menentukan seberapa besar volume penjualan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Analisis titik impas adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum tentu memperoleh keuntungan. Konsep awal menggunakan perhitungan analisis titik impas yaitu menggolongkan terlebih dahulu biaya-biaya menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel. Yang kemudian akan dilakukan analisis titik impas dengan menggunakan pendekatan akuntansi manajemen dan pendekatan teori ekonomi mikro. Dan sejauhmana penerapan analisis titik impas dengan keduan pendekatan tersebut dapat membantu manajemen dalam menyusun rencana penjualan. Penelitian ini dilakukan di PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk., yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Perseroan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropic, susu bubuk dan susu kental manis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Perseroan belum melakukan analisis titik impas untuk menentukan berapa volume penjualan untuk merencanakan tingkat laba tertentu. Hasil penelitian yang telah didapatkan oleh penulis tentang analisis titik impas yaitu sebesar Rp.262.580.793.278,40 dengan 80.011.730 unit menurut pendekatan akuntansi manajemen yang diperoleh dari data historis. Sedangkan menurut pendekatan teori ekonomi mikro hasil penjualan impas yaitu sebesar Rp.301.967.912.270,16 dengan 92.013.489 unit, karena adanya penambahan biaya oportunitas yang menambah biaya tetap karena menurut teori ekonomi mikro melakukan analisis biaya berdasarkan pengeluaran moneter dan nonmoneter. Biaya oportunitas yang diprediksikan Perseroan bukan hanya untuk mengurangi laba yang diperoleh dari hasil perhitungan akuntansi manajemen tetapi juga dapat memperoleh manfaat kearah alternatif yang terbaik untuk masa mendatang, khususnya dalam memperoleh laba secara kontinuitas Dengan melakukan analisis titik impas dengan kedua pendekatan ini dapat memberikan kontribusi secara komplementer kepada Perseroan untuk mengetahui berapa besar volume penjualan sehingga mendapatkan keuntungan yang diinginkan oleh Perseroan.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Persaingan atau competition sangat menuntut perusahaan untuk dapat melangsungkan perkembangkan dan kemajuan perusahaan secara kontinuitas. Karena begitu banyak perusahaan pesaing yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam kegiatan pasar persaingan bebas. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Adalah tugas manajemen untuk merencanakan masa depan perusahaannya baik dalam jangka waktu pendek ataupun jangka panjang, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang telah disadari dan telah direncanakan cara menghadapinya sejak sekarang. Dalam perencanaan laba jangka pendek manajemen dapat menggunakan analisis titik impas untuk menentukan seberapa besar volume penjualan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Analisis titik impas adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum tentu memperoleh keuntungan. Konsep awal menggunakan perhitungan analisis titik impas yaitu menggolongkan terlebih dahulu biaya-biaya menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel. Yang kemudian akan dilakukan analisis titik impas dengan menggunakan pendekatan akuntansi manajemen dan pendekatan teori ekonomi mikro. Dan sejauhmana penerapan analisis titik impas dengan keduan pendekatan tersebut dapat membantu manajemen dalam menyusun rencana penjualan. Penelitian ini dilakukan di PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk., yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Perseroan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropic, susu bubuk dan susu kental manis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Perseroan belum melakukan analisis titik impas untuk menentukan berapa volume penjualan untuk merencanakan tingkat laba tertentu. Hasil penelitian yang telah didapatkan oleh penulis tentang analisis titik impas yaitu sebesar Rp.262.580.793.278,40 dengan 80.011.730 unit menurut pendekatan akuntansi manajemen yang diperoleh dari data historis. Sedangkan menurut pendekatan teori ekonomi mikro hasil penjualan impas yaitu sebesar Rp.301.967.912.270,16 dengan 92.013.489 unit, karena adanya penambahan biaya oportunitas yang menambah biaya tetap karena menurut teori ekonomi mikro melakukan analisis biaya berdasarkan pengeluaran moneter dan nonmoneter. Biaya oportunitas yang diprediksikan Perseroan bukan hanya untuk mengurangi laba yang diperoleh dari hasil perhitungan akuntansi manajemen tetapi juga dapat memperoleh manfaat kearah alternatif yang terbaik untuk masa mendatang, khususnya dalam memperoleh laba secara kontinuitas Dengan melakukan analisis titik impas dengan kedua pendekatan ini dapat memberikan kontribusi secara komplementer kepada Perseroan untuk mengetahui berapa besar volume penjualan sehingga mendapatkan keuntungan yang diinginkan oleh Perseroan.
Sumber
Judul Serupa
  • PERBANDINGAN ANALISIS TITIK IMPAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN TEORI EKONOMI MIKRO SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN PADA PT. BANINUSA INDONESIA