Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perencanaan Aset Wana Wisata Berdasarkan Dimensi Sustainable Forest Recreation Pada Lahan Blok Pasir Astana Purwakarta Milik Perum Jasa Tirta II
Salma Fudlla Nabila (2021) | Skripsi | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Lahan Blok Pasir Astana merupakan salah satu asset tetap milik Perum Jasa Tirta II yang berlokasi di Desa Kutamanah dengan luas 16,485 ha. Aset lahan tersebut berpotensi dilakukan pemanfaatan karena berbatasan langsung dengan bagian utara Waduk Jatiluhur dan dalam kondisi idle. Lahan tersebut belum memberikan nilai tambah bagi Perum Jasa Tirta II, sementara setiap tahunnya perusahaan terus mengeluarkan biaya pemeliharaan. Lahan tersebut layak untuk dibangun menjadi Wana Wisata. Berdasarkan hasil studi kelayakan, maka diperlukan adanya Perencanaan Wana Wisata pada lahan tersebut. Adapun untuk mewujudkan Wana Wisata tersebut menggunakan dimensi Sustainable forest recreation yang terdiri atas tourist attraction, accessibility, amenities, dan complementary services. Tujuan dari proyek ini adalah menghasilkan Perencanaan wana wisata berdasarkan suistainable forest recreation dan menghitung biaya Perencanaan Wana Wisata pada lahan Blok Pasir Astana. Landasan teori yang digunakan pada proyek ini adalah dimensi sustainable forest recreation. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif . Jenis data terdiri dari data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder bersumber dari studi dokumentasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Perhitungan biaya proyek menggunakan biaya pembangunan dan biaya pengadaan sarana.Hasil akhir dari proyek tugas akhir ini adalah perencanaan kebutuhan wana wisata yang terdiri atas empat dimensi,yakni tourist attraction, accessibility, amenities, dan complementary services yang meliputi outbound, rumah anggrek dan kupu kupu, menara pandang, glamping, arena bermain anak, tempat piknik dan fasilitas penunjang lainnya. Total perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam Perencanaan Wana Wisata Pasir Astana Purwakarta ialah sebesar Rp 8.052.362.012,175 yang meliputi biaya pembangunan dan biaya pengadaan sarana.
Ringkasan Alternatif
The Pasir Astana land is one of the fixed assets owned by Perum Jasa Tirta II, located in Kutamanah Village with an area of 16,485 ha. The land asset is used for utilization because it is directly adjacent to the northern part of the Jatiluhur Reservoir and is in a state of alert. The land has not added value to Perum Jasa Tirta II, meanwhile every year the company continues to spend on maintenance. The land is suitable to be developed into Wana Wisata. Based on the results of the feasibility study, it is necessary to plan the Wana Wisata needs on the land. As for realizing the Wana Wisata, it uses the criteria for sustainable forest recreation which consists of tourist attraction, accessibility, facilities and complementary services. The objective of this project is to produce a tourism plan based on sustainable forest recreation and calculate the requirement planning cost for Wana Wisata on the Pasir Astana land. The theoretical basis used in this project is the criteria for the sustainable forest recreation. The data were analyzed using descriptive analysis. The type of data consisted of primary data collected through observation and interviews, while secondary data came from documentation studies. The methods used are quantitative and qualitative approaches. The calculation of project costs uses construction costs and facility procurement costs. The final result of this final project is planning for tourism needs that consists of four dimensions, namely tourist attractions, accessibility, facilities and complementary services which include outbound, orchid and butterfly houses, viewing towers, glamping, children's playgrounds, picnic areas and other supporting facilities. Calculation of the cost required in planning the needs of the Wana Wisata Pasir Astana Purwakarta is IDR 8.052.362.012,175 which includes the construction costs and the cost of procuring the facilities.