Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perencanaan Pengembangan Aset Fasilitas Wisata Alam Hutan Mangrove Karangsong Indramayu
Syifa Salsabila Azzahra (2021) | Skripsi | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Hutan Mangrove Karangsong merupakan salah satu aset pariwisata yang diandalkan di Kabupaten Indramayu, namun fasilitas yang disediakan belum memadai dan belum sesuai standar fasilitas wisata alam. Aset tersebut berupa hutan bakau seluas 20 Ha dan memiliki lokasi yang strategis serta mudah dijangkau. Tujuan proyek ini menghasilkan perencanaan pengembangan aset fasilitas Hutan Mangrove Karangsong yang terdiri dari akomodasi, fasilitas pendukung, dan fasilitas tambahan pariwisata serta menghitung estimasi biaya pengembangan aset fasilitas. Landasan teori yang digunakan adalah pengembangan fasilitas wisata alam berdasarkan elements of geotourism, dengan landasan normatif mengenai syarat kelengkapan dan teknik fasilitas. Metode yang diterapkan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data tersebut dianalisis menggunakan metode unit terpasang dan metode meter persegi. Hasil proyek meliputi rancangan pengembangan aset fasilitas hutan mangrove yang terdiri dari elemen akomodasi, fasilitas pendukung, dan fasilitas tambahan pariwisata. Rancangan elemen akomodasi meliputi camping ground seluas 67,5 m2 dan 1 unit tempat makan dengan luas 112 m2. Rancangan elemen fasilitas pendukung meliputi area parkir kendaraan bermotor seluas 1.584 m2, toilet terdiri dari 36 unit dengan luas total 204,48 m2, mushola 1 unit dengan luas 20 m2, jalur pejalan kaki (broadwalk) seluas 4.200 m2, toko souvenir 8 unit dengan luas total 108 m2. Rancangan elemen fasilitas tambahan pariwisata yaitu pusat informasi seluas 60 m2. Hasil proyek ini yaitu dapat terpenuhinya aset fasilitas sesuai standar fasilitas wisata alam. Besarnya estimasi biaya pembangunan aset fasilitas jika direalisasikan pada tahun 2021 sebesar Rp 8.084.259.862,49. Luaran yang dihasilkan berupa layout fasilitas dan layout 3 dimensi. Kata kunci: perencanaan hutan mangrove, pengembangan aset fasilitas, estimasi biaya.
Ringkasan Alternatif
Karangsong Mangrove Forest is one of the reliable tourism assets in Indramayu, but the facilities provided are not adequate and yet conform to the standards of natural tourism facilities. The assets is 20 hectares mangrove forest and has an easy access ang strategic location. The aim of this project resulted in the planning of asset development facilities of Karangsong Mangrove forest consisting of accommodation, supporting facilities, and tourism additional facilities as well as calculating the cost estimation of facility assets development. The grand theory used in this project is the development of natural tourism facilities based on elements of Geotourism, with a normative base on the requirements of completeness and standard size of facilities. The methods applied are descriptive with a quantitative approach and qualitative approach. Data collection is done with interviews, observations, and documentation studies. The Data is analyzed by using the installed unit method and the square meter method. The result of the project include the design of the asset development of mangrove forest facilities consisting of accommodation elements, supporting facilities, and tourism additional facilities. The design of the property elements includes a 67,5 m2 and 1 dining unit with an area of 112 m2. The design of the supporting facilities elements include a motor vehicle parking area of 1,584 m2, toilet consists of 36 units with a total area of 204,48 m2, mosque 1 unit with an area of 20 m2, broadwalk of 4.200 m2, souvenir shop 8 unit with an total area of 108 m2. The design of an additional tourism element is 60 m2 information center. The result of this project could be fulfilled facility assets acording to the standard of natural tourism facilities. The estimated cost of the construction of facility assets if realized in 2021 amounted to Rp 8.084.259.862,49. The resulting outer is a 3 dimensional layout. Keyword: mangrove forest planning, facility asset development, cost estimation.