Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perencanaan Peningkatan Peforma Ruang Laboratorium Pada Aspek Pencahayaan, Penghawaan, dan Manajemen Air Buangan Gedung Teknik Kimia Atas Berdasarkan Standar Green Building
Natasya Putri Rusli (2018) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Green building atau bangunan gedung hijau merupakan bangunan gedung yang direncanakan dan dibangun dengan memperhatikan aspek kenyamanan, kesehatan, penghematan energi, dan kelestarian lingkungan hidup. Ruangan laboratorium di Gedung Teknik Kimia Atas salah satu fasilitas di kampus Polban yang perlu ditingkatkan peforma ruangannya, mengingat ruangan yang digunakan bukan merupakan ruangan yang direncanakan khusus untuk laboratorium, mengakibatkan kenyamanan dan kesehatan pengguna belum tercapai. Pada tugas akhir ini, dilakukan peningkatan peforma gedung khususnya pada ruangan Laboratorium Teknologi Pangan dan Laboratorium Mikrobiologi-Bioproses pada ketiga aspek tersebut yang dikaitkan dengan tolok ukur Green Building Council Indonesia (GBCI). Sistem pencahayaan ditingkatkan dengan perencanaan penggunaan sistem pencahayaan alami berupa cerobong cahaya (skylight). Sistem penghawaan khusus ditingkatkan dengan perencanaan exhaust fan dengan HEPA filter dan ventilasi alami baru. Pada manajemen air buangan, direncanakan peningkatan fasilitas bak cuci laboratorium dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Serta dilakukan perhitungan biaya investasi, biaya operasional, dan biaya perawatan yang dibutuhkan untuk penerapan rencana peningkatan. Efisiensi yang dicapai terdiri dari efisiensi penggunaan dan efisiensi biaya pada sistem pencahayaan yang telah direncanakan dalam jangka waktu 10 tahun kedepan. Perencanaan peningkatan pada sistem pencahayaan menggunakan pemanfaatan cahaya langit dari sinar matahari, sehingga penggunaan lampu untuk memenuhi kebutuhan ruangan laboratorium dengan standar 500 lux dapat dikurangi. Sistem penghawaan dengan exhaust fan dan HEPA filter direncanakan pengkondisian udara bekas kegiatan laboratorium agar dapat keluar dari ruangan tanpa mencemari udara ruangan lain dan tidak mengganggu kesehatan pengguna gedung. Penggunaan fasilitas bak cuci khusus laboratorium dengan material polypropylene dan IPAL metode bersiklus dalam pengolahan air buangan agar tidak mencemari saluran air dan kesehatan pengguna gedung. Biaya yang dibutuhkan untuk peningkatan ketiga aspek tersebut adalah sebesar Rp. 141.474.500,-. Pada sistem pencahayaan efisiensi penggunaan telah memenuhi standar green building yakni sebesar 20% dari daya pencahayaan maksimum, dan efisiensi biaya yang dicapai adalah sebesar 5,8%. Kata kunci: Green Building, Sistem Pencahayaan, Sistem Penghawaan, Manajemen air limbah laboratorium.
Ringkasan Alternatif
Green building is a concept of building that planned and built with attention to aspects of comfort, health, energy saving, and environmental sustainability. The laboratory room at Chemical Engineering Building is one of facilities at Polban which needs to be improved on the room performance, since the room is not specially planned for the laboratory, that resulting the comfort and health of the user has not been reached. In this final project, the improvement will be planned especially in Food Technology Laboratory and Microbiology-Bioprocess Laboratory in all three aspects which will be related to Green Building Council Indonesia (GBCI). Evaluation of lighting system will be planned with natural lighting system of a sun tunnel (skylight). Air conditioning systems will be planned with exhaust fan and HEPA filters, also with natural ventilation. The waste water management, is planned to be upgrade of laboratory sink facilities and wastewater treatment plant (WWTP). The calculation of investment costs, operating costs, and maintenance costs are required for the implementation of improvement planning. The calculation of the efficiencies consist of the usage efficiency and cost efficiency for 10 years ahead. Improvement planning of the lighting system uses available natural resources, ie using sunlight from the sun, so that use of lamps to reached the needs of a laboratory room with 500 lux can be reduced. Air conditioning systems with exhaust fan and HEPA filter are planned for laboratory activities fume to get out of the room without polluting the air of another room and do not interfere the health of users of the building. Special laboratory sink facility is used with polypropylene material and WWTP cyclical method in waste water treatment in order not to contaminate the water channel and the health of the building user. The investment costs to increase these three aspects is Rp. 141.474.500,-. In the lighting system, usage efficiency has met green building standards of 20% of the maximum lighting power, and the cost efficiency reached is 5.8%. Keywords: green building, lighting systems, air conditioning systems, laboratory waste water management.