Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO SEKSI I (STA.0+000ÃâSTA.0+908) DAN JALAN TERUSAN GATOT SUBROTO SEKSI II (STA.0+000ÃâSTA.0+326) DI KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
Oktovianus Robertho Chery (2015) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Ruas Jalan Gatot Subroto dan Jalan Terusan Gatot Subroto menurut statusnya adalah Jalan Kota, bila dilihat dari fungsinya, ruas jalan ini merupakan jalan Kolektor Sekunder yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua lainnya, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Dari segi ekonomi, jalan tersebut mempunyai peranan yang tinggi karena berada pada jalur peruntukan jasa, industri, perdagangan dan wisata. Dalam perencanaannya dibagi menjadi 2 (dua) seksi perencanaan yaitu ruas Jalan Gatot Subroto seksi I (STA.0+000ÃâSTA.0+908) dan Jalan Terusan Gatot Subroto seksi II (STA.0+000ÃâSTA.0+326). Sehubungan dengan perkembangan lalu lintas yang demikian pesat, dan adanya faktor lingkungan, serta faktor alam yang dapat mempengaruhi penurunan kondisi ruas-ruas jalan untuk dapat meningkatkan pelayanan jalan, baik dari segi struktur, kapasitas maupun alinyemen, maka diperlukan suatu perencanaan teknis yang terbaik dan ekonomis dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, serta faktor lingkungan. Dari hasil perhitungan untuk ruas jalan Gatot Subroto seksi I diperoleh tebal pelat beton 19 cm, sambungan menggunakan dowel ϕ 28 mm, panjang 450 mm, dengan jarak 300 mm. Tie bar menggunakan ϕ 16 mm, panjang 700 mm dengan jarak antar tie bar 750 mm. Saluran samping menggunakan bentuk segi empat, dari debit rencana 0,320 m3/detik diperoleh kedalaman (h) = 0,5 m, lebar saluran (b) = 0,8 m, tinggi jagaan (w) = 0,5 m dengan debit saluran = 0,420 m3/detik. Hasil perhitungan untuk ruas jalan Terusan Gatot Subroto seksi II diperoleh tebal pelat = 15 cm, sambungan menggunakan dowel ϕ 24 mm, panjang 450 mm, dengan jarak 300 mm. Tie bar menggunakan ϕ 16 mm, panjang 700 mm dengan jarak antar tie bar 750 mm. Saluran samping menggunakan bentuk segi empat, dari debit rencana 0,093 m3/detik diperoleh kedalaman (h) = 0,4 m, lebar saluran (b) = 0,5 m, tinggi jagaan (w) = 0,45 m dengan debit saluran = 0,100 m3/detik. Kata kunci : Perkerasan kaku, Saluran samping, Metode Bina Marga
Ringkasan Alternatif
Gatot Subroto and Gatot Subroto Canal road is one of many City Main Street, in terms of its function, this road is a secondary collector road that connects the second secondary area with another second secondary area, or connecting second secondary area with third secondary area. From an economic perspective, the road has a high role on track designation for services, industry, trade and tourism. In the plan would be divided into two (2) sections, namely Gatot Subroto Road Section I (STA.0+000-STA.0+908) and Gatot Subroto Canal Road Section II (STA.0+000-STA.0+326). For the development of traffic so rapidly, and the presence of environmental factors, as well as natural factors that can decrease the improvement of road service, both in terms of structure, capacity and alignment, it needs a plan that technical and economical best with respect to the safety and comfort of road users, as well as environmental factors. The calculation taken from Gatot Subroto road section I gained 19 cm thick concrete slab, using a dowel connection φ 28 mm, length 450 mm, with 300 mm spacing. Tie bar using φ 16 mm, length 700 mm with a distance of 750 mm between tie bars. Edge of the channel using a rectangular shape, of a discharge plan obtained 0,320 m3/second depth (h) = 0.5 m, width of the channel (b) = 0.8 m, high surveillance (w) = 0.5 m with a discharge channel = m3/second 0.420. Calculation results for the Gatot Subroto canal road section II obtained slab thickness = 15 cm, using a dowel connection φ 24 mm, length 450 mm, with 300 mm spacing. Tie bar using φ 16 mm, length 700 mm with a distance of 750 mm between tie bars. Edge of the channel using a rectangular shape, of a discharge plan m3/second 0.093 obtained depth (h) = 0.4 m, width of the channel (b) = 0.5 m, high surveillance (w) = 0.45 m with a discharge channel = 0,100 m3/second. Keywords: Rigid Pavement, Edge of channel, Highways Methods