Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perencanaan Proses Pembuatan Konveyor Sebagai Alat Penanganan Material Pada Area Perakitan
Yuma Bakti Santoso (2021) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Tire assembly station adalah salah satu dari banyak fasilitas yang dimiliki PT. Mercedes Benz Indonesia dan digunakan dalam merakit wheel rim dengan tire (ban), dan juga dalam melakukan balancing atau penyesuaian dalam menjaga titik keseimbangan dengan cara menambahkan timah pada wheel rim yang kurang. Dalam prosesnya, wheel rim dan tire dibawa dari gudang pusat menuju stasiun perakitan ban dengan menggunakan troli barang. Kemudian wheel rim dipindahkan dari troli barang menuju mesin perakitan dengan menggunakan crane atau alat gantung dengan beberapa langkah kerja, yaitu pengikatan, pengangkatan, dan pemindahan. Adapun penggunaan crane hanya bersifat untuk keselamatan barang. Proses pengakatan dan juga pengarahan wheel rim menuju mesin perakit dilakukan oleh kekuatan man power itu sendiri. Proses ini membutuhkan waktu 50 detik persatu wheel rim, dan juga beban yang diangkat sekitar 16 Kg persatu wheel rim. Dengan hal tersebut, perusahaan menilai perlu adanya improvement agar mereduksi waktu proses dan meningkatkan ergonomi man power. Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan perencanaan dan pengedalian produksi (PPC) atau perencanaan proses pembuatan alat material handling untuk mentransfer wheel rim, dan juga tire dari troli menuju mesin perakitan agar mereduksi waktu penanganan, mengurangi langkah kerja, serta meningkatkan ergonomi man power. Dengan demikian, hasil yang dapat didapatkan dari tugas akhir ini adalah alat yang dapat mereduksi waktu penanganan sebesar 63% dari waktu penanganan sebelumnya, serta meningkatkan ergonomi agar menurunkan risiko kecelakaan man power. Kata kunci: wheel rim, tire, material handling, conveyor, lifter, PPC, ergonomi.
Ringkasan Alternatif
Tire assembly station is one of the many facilities owned by PT. Mercedes Benz Indonesia and is used in assembling wheel rims with tires, and also in balancing or adjusting the balance point by adding less lead to the wheel rim. In the process, wheel rims and tires are transported from the central warehouse to the tire assembly station using a cargo trolley. Then the wheel rim is moved from the goods trolley to the assembly machine using a crane or hanging tool with several work steps, binding, lifting, and moving. The use of cranes is only for the safety of goods. The lifting process and also the direction of the wheel rim towards the assembling machine are carried out by the power of the man power itself. This process takes 50 seconds per wheel rim, and the load is also about 16 kg per wheel rim. With this, the company assesses the need for improvement in order to reduce processing time and improve man power ergonomics. The m a i n of this final project is making plan and control production (PPC) or plan the process of making material handling equipment to transfer wheel rim, and also tire from the trolley to the assembly machine to reduce handling time, reduce work steps, and improve the ergonomics of man power. Thus, the result that can be obtained from this final project is a tool that can reduce handling time by 63% from the previous handling time, and improve ergonomics in order to reduce the risk of man power accidents. Keywords: wheel rim, tire, material handling, conveyor, lifter, PPC, ergonomic.
Sumber