Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI CIKOLOTOK KABUPATEN PURWAKARTA
Edi Yanto (2006) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Cikolotok kabupaten Purwakarta, terdapat arus limpasan alir (run off) dengan kecepatan yang tinggi dan menggerus lapisan tanah di sekitar area kolam untuk menampung air leachate (kolam anaerobic) pada saat hujan, sehingga menyebabkan pendangkalan pada kolam air leachate (kolam anaerobic). Air hujan yang mengalir juga tidak tersalurkan dengan baik, dan di sekitar kolam terdapat genangan-genangan air hujan yang menyebabkan amblasnya tanah disekitar kolam tersebut. Permasalahan tersebut perlu ditanggulangi, salah satunya dengan membuat saluran drainase di sekitar area kolam. Drainase berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan saluran drainase, antara lain material yang digunakan, kecepatan aliran minimum yang diizinkan, kemiringan dasar saluran, dan dimensi penampang. Data curah hujan yang digunakan untuk perhitungan drainase berasal dari stasiun hujan yang dekat dengan daerah drainase yaitu stasiun hujan Cikolotok. Pengamatan hujan diambil selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Untuk mengevaluasi hasil dari perhitungan saluran, terlebih dahulu menghitung debit rencana, kecepatan aliran, dan dimensi saluran. Setelah itu ada pengontrolan kecepatan saluran harus sama dengan atau kurang dari kecepatan saluran ijin. Jika belum memenuhi, maka penampang saluran dihitung kembali. Dari hasil analisa debit curah hujan ternyata curah hujan yang terjadi di daerah Cikolotok Kabupaten Purwakarta mempunyai Q = 0,477 m3/det. Penampang saluran yang dapat digunakan diantaranaya adalah penampang saluran persegi (b=0,328 m ; h=0,632), trapesium (b=0,158 ; h=0,558), dan setengah lingkaran (D=0,329 ; h=0,632).
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Cikolotok kabupaten Purwakarta, terdapat arus limpasan alir (run off) dengan kecepatan yang tinggi dan menggerus lapisan tanah di sekitar area kolam untuk menampung air leachate (kolam anaerobic) pada saat hujan, sehingga menyebabkan pendangkalan pada kolam air leachate (kolam anaerobic). Air hujan yang mengalir juga tidak tersalurkan dengan baik, dan di sekitar kolam terdapat genangan-genangan air hujan yang menyebabkan amblasnya tanah disekitar kolam tersebut. Permasalahan tersebut perlu ditanggulangi, salah satunya dengan membuat saluran drainase di sekitar area kolam. Drainase berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan saluran drainase, antara lain material yang digunakan, kecepatan aliran minimum yang diizinkan, kemiringan dasar saluran, dan dimensi penampang. Data curah hujan yang digunakan untuk perhitungan drainase berasal dari stasiun hujan yang dekat dengan daerah drainase yaitu stasiun hujan Cikolotok. Pengamatan hujan diambil selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Untuk mengevaluasi hasil dari perhitungan saluran, terlebih dahulu menghitung debit rencana, kecepatan aliran, dan dimensi saluran. Setelah itu ada pengontrolan kecepatan saluran harus sama dengan atau kurang dari kecepatan saluran ijin. Jika belum memenuhi, maka penampang saluran dihitung kembali. Dari hasil analisa debit curah hujan ternyata curah hujan yang terjadi di daerah Cikolotok Kabupaten Purwakarta mempunyai Q = 0,477 m3/det. Penampang saluran yang dapat digunakan diantaranaya adalah penampang saluran persegi (b=0,328 m ; h=0,632), trapesium (b=0,158 ; h=0,558), dan setengah lingkaran (D=0,329 ; h=0,632).
Sumber