Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perencanaan Ulang Sistem Plambing pada Masjid dan Bangunan Asrama Lukmanul Hakim Politeknik Negeri Bandung
Eka Abdurahman Haritsah (2017) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Masjid dan Bangunan Asrama Lukmanul Hakim merupakan bangunan yang terletak di kawasan Kampus POLBAN. Dari hasil pengamatan awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kedua bangunan tersebut, terutama pada masjid mengalami permasalahan dengan sistem plambing yang meliputi sistem penyediaan air bersih serta fire hydrant. Disamping itu, seiring dengan perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penghuni di Kampus POLBAN, yakni seperti pertambahan jumlah program studi dan pembangunan Gedung Magister maka hal tersebut menimbulkan potensi untuk memperbesar kebutuhan air. Oleh karena itu, dalam menjalani masa layannya ke depan, sistem plambing di kedua bangunan tersebut perlu direncanakan ulang agar dapat memberikan kenyamanan bagi para jamaah, penghuni asrama, dan penduduk POLBAN. Perencanaan ulang sistem plambing diawali dengan pengumpulan data primer dan sekunder baik melalui observasi langsung di lapangan maupun wawancara dengan pihak terkait. Pada perencanaan ulang ini, kebutuhan air untuk sistem air bersih ditentukan berdasarkan jumlah pemakai, sedangkan untuk sistem fire hydrant ditentukan berdasarkan jumlah alat pemadam kebakaran. Dimensi pipa serta ketinggian tangki atas ditentukan dengan menggunakan nomogram yang dibuat oleh Harold E. Bebit. Adapun untuk air Buangan dibagi menjadi dua jenis yaitu air kotor dan air bekas. Penentuan dimensi pipa air buangan berdasarkan akumulasi unit alat plambing. Pada sistem fire hydrant, didesain juga jalur evakuasi sebagai sarana pelengkap yang perencanaannya mengacu pada PerMen PU No. 26/PRT/M/2008 dan Perda DKI Jakarta No. 8 tahun 2008. Dari hasil perencanaan, diketahui bahwa kebutuhan air sehari (Qd) untuk sistem air bersih di tahun 2025 yaitu sebesar 35,916 m3/hari, dengan desain kapasitas efektif tangki bawah serta atas sebesar 18 m3 dan 18 m3. Adapun dalam mengatasi jaringan pipa yang bermaslah terdapat tangki atas yang perlu dinaikkan hingga mencapai elevasi 9,87 m atau dimensi pipa dirubah agar kehilangan tekanan bernilai kecil. Dalam perencanaan sistem fire hydrant digunakan tiga buah hydrant pillar halaman. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan ini adalah Rp 257.421.000,00 untuk skenario pertama dan Rp 182.620.000,00 untuk skenario kedua. Kata kunci: masjid, bangunan asrama, plambing, air bersih, fire hydrant.
Ringkasan Alternatif
Lukmanul Hakim Mosque and Dormitory Building are buildings located in POLBAN area. From the initial observation it is shown that both buildings, especially the mosque, have problems with the plumbing system including pure water supply system and fire hydrant. In addition, along with the development of the buildings and the growth of the population in POLBAN, for instance the increasing of number of courses and the development of the Magister Building, the need of large amounts of water is increasing. Therefore, in the next period, the plumbing system in both buildings needs to be redesigned in order to provide comfortability for people who pray in the mosque, students who stay in the dormitory, and all people in POLBAN. Redesigning the plumbing system begins with the collection of primary and secondary data through direct observation in the field and interview with relevant parties. In redesigning process, the need of water for pure water systems is determined by the number of users, while for the fire hydrant system is determined by the number of fire extinguishers. Pipe dimension and the height of the upper tank are determined by using Harold E. Bebit's nomogram. Furthermore, the sewage is divided into two types, dirty water and water used. The determination of sewage pipe's dimension is based on the accumulation of the plumbing units. For the fire hydrant system, the evacuation route also has been designed as a complement which is based on government regulation (PerMen) PU No. 26 / PRT / M / 2008 and Regulation of DKI Jakarta No. 8 in 2008. The results show that the need of water in a day (Qd) for pure water system in 2025 is 35,916 m3/day, with the effective capacity's design of top and bottom of tank is 18 m3 and 18 m3. Furthermore, there is upper tank that has to be increased to achieve elevation 9,87m to deal with troubled pipeline or pipe dimension need to be changed in order to minimalize the head loss. It is used three outdoor fire pillar hydrant in the designing fire hydrant system. The cost for this design is Rp 257.421.000,00 for the first scenario and Rp 182.620.000,00 for the second scenario. Keywords: mosque, dormitory building, plumbing, pure water, fire hydrant.