Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perhitungan Efisiensi Jaringan Irigasi Primer dan Sekunder Daerah Irigasi Ciherang Kabupaten Bandung
Ali Abdurrosyid (2022) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Pada perencanaan jaringan irigasi, efisiensi jaringan irigasi merupakan salah satu hal yang sangat penting karena akan menentukan berpengaruh terhadap kegiatan pertanaian. Setiap tahunnya efisiensi dari jaringan irigasi berpotensi menurun diakibatkan penurunan kualitas bangunan-bangunan irigasi, evaporasi, perlokasi, dan rembesan. Daerah irigasi (DI) Ciherang dibangun pada tahun 1919 dan direhabilitasi pada tahun 1990/1991 dimana air yang dialirkan berasal dari sungai Cisangkuy yang muka airnya ditinggikan menggunakan Bendung Ciherang. Jaringan irigasi Ciherang memiliki 1 saluran induk, 7 saluran sekunder. Daerah Irigasi Ciherang meliputi 5 kecamatan yang terletak di Kabupaten Bandung. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi jaringan irigasi daerah irigasi Ciherang yang ditinjau dari jumlah kehilangan air pada tiap salurannya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur debit di awal dan akhir saluran berdasarkan kecepatan aliran dan luas penampang saluran tersebut. Nilai Efisiensi irigasi ini diperoleh dari persentase air yang sampai ke ujung saluran dan persentase kehilangan air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efisiensi jaringan primer sebesar 89% dan jaringan sekunder sebesar 59%. Berdasarkan Direktorat Jendral Sumber Daya Air KP-01 (1986) efisiensi pada jaringan primer dan sekunder adalah 90% yang artinya efisiensi jaringan irigasi primer dan sekunder di Irigasi Ciherang tidak memenuhi syarat.
Ringkasan Alternatif
In planning irrigation networks, network efficiency is one of the most important things because it will determine the effect on agricultural activities. Every year the efficiency of the irrigation network may decrease due to the decline in the quality of irrigation structures, evaporation, perlocation, and seepage. Irrigated area (DI) Ciherang in 1919 and rehabilitated in 1990/1991 where water comes from the Cisangkuy river whose water level is raised using the Ciherang Weir. Ciherang irrigation network has 1 main channel, 7 secondary canals. Ciherang Irrigation Area covers 5 sub-districts located in Bandung Regency. This research aims to determine the efficiency of the irrigation network in the Ciherang area which reduces the amount of water in the channel. The data collection method is done by measuring the debit of irrigation networks at the beginning and end of the channel based on the flow velocity and the cross-sectional area of the channel. The irrigation efficiency value is obtained from the proportion of water that reaches the end of the channel and the proportion of water loss. The results showed that the efficiency of the primary network was 89% and the secondary network was 59%. Whereas according to the Directorate General of Water Resources KP-01 (1986) the efficiency of the primary and secondary networks is 90% that means the efficiency of the primary and secondary networks in Irrigated area of Ciherang is not eligble.
Sumber