Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perhitungan Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Controlled Modulus Column Pada Proyek Pembangunan Runway 3 Section 2 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang
Fakhril Amjad Wardana (2020) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia, diproyeksikan akan terus berkembang. PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta memiliki rencana untuk menambah dan meningkatkan kondisi prasarana yang ada. Pada proyek ini akan dibangun landasan-landasan baru, seperti taxiway dan apron, sehingga dapat menambah kapasitas pergerakan pesawat di Bandara SoekarnoHatta. Untuk dapat menopang perkerasan kaku yang akan dibangun untuk landasanlandasan baru tersebut dengan tambahan beban pesawat, dibutuhkan kekuatan tanah dasar yang lebih baik dari kekuatan tanah dasar asli di lokasi proyek. Controlled Modulus Columns (CMC) dipilih sebagai teknik perbaikan tanah dasar untuk proyek tersebut. Pemilihan teknik perbaikan tanah metode CMC ditinjau dari beberapa aspek seperti akses mobilisasi dari dan ke proyek, produktivitas alat hingga pada proses saat melakukan pembangunan yang tidak diijinkan untuk mengganggu kegiatan di sekitarnya. Dalam perencanaan CMC digunakan beban pesawat jenis A340-600. Pada perhitungan daya dukung ujung menggunakan metode Meyerhof, Terzaghi dan FHWA. Menghitung daya dukung selimut tiang menggunakan metoda alfa. Untuk menghitung daya dukung lapangan berdasarkan nilai Nspt dan sondir dengan metode Konvensional. Perhitungan penurunan menggunakan metode penurunan pada tanah lempung. Berdasarkan perhitungan perencanaan dengan kontrol penurunan kurang dari 10 cm, maka CMC yang digunakan diameter 47 cm dengan jumlah 36 buah berjarak 3,3 m dalam satu grup dengan kedalaman tiang 14,5 m dengan luas bidang 12x32 m2 didapatkan hasil perhitungan penurunan sebesar 9,5 cm untuk 27 tahun masa penggunaan konstruksi. Kata kunci: Tanah dasar, perkuatan tanah, CMC, settlement, nilai CBR.
Ringkasan Alternatif
Soekarno-Hatta Airport as the busiest airport in Indonesia, is projected to continue to grow. PT. Angkasa Pura II as the manager of Soekarno-Hatta Airport has plans to add and improve the existing infrastructure conditions. In this project new foundations will be built, such as taxiways and aprons, so that they can increase aircraft movement capacity at Soekarno-Hatta Airport. To be able to support the rigid pavement to be built for the new runways with additional aircraft load, the strength of the subgrade is needed better than the strength of the original subgrade at the project site. Controlled Modulus Columns (CMC) was chosen as the subgrade reinforcement technique for the project. The choice of CMC method of soil reinforcement techniques is viewed from several aspects such as access to mobilization from and to the project, tool productivity to the process of carrying out construction which is not permitted to disrupt the surrounding activities. In planning CMC the aircraft load type A340-600 is used. The calculation of end bearing capacity uses the Meyerhof, Terzaghi and FHWA methods. Calculate the bearing capacity of a blanket using the alpha method. To calculate the carrying capacity of the field based on the value of Nspt and sondir with the Conventional method. The calculation of settlement used a method of settlement in clay. Based on planning calculations with reduced control of less than 10 cm, the CMC used 47 cm diameter with 36 piles with distance 3,3 m in one group with a pole depth of 14.5 m on area 12x32 m with a decrease of 9,2 cm for 27 years construction usage period. Keywords: Subgrade, reinforcment soil, CMC, settlement, CBR value.