Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Anggota Komunitas Airsofter Bandung (AIRBAN) (studi Fenomenologi Tentang Perilaku Komunitas Anggota Komunitas Airsofter Bandung Dalam Kegiatan Skirmis)
Andi Marthias NIM. (2015) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku komunikasi komunitas Airsofter Bandung saat Skirmish, Penelitian ini menganalisa tentang perilaku komunikasi dilihat dari motif, komunikasi verbal, dan.komunikasi nonverbal.Metode Penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan menggunakan studi fenomenologi, subjek penelitian adalah para anggota komunitas AIRBAN yang mengadakan kegiatan skirmish sekali dalam seminggu, dengan teknik purposive sampling ditetapkan 4 orang informan penelitian, untuk menguji keabsahan data dilakukan uji kredibilitas. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi partisipan, wawancara, pencarian di internet dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan pengumpulan, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan.Hasil Penelitian menunjukan bahwa motif yang mendasari anggota komunitas AIRBAN ada dua, yaitu motif masa lalu, yaitu sama-sama menggemari permainan airsoftgun, dan motif masa depan, untuk refreshing, olahraga dan berososialisasi. Pada saat kegiatan skirmish anggota komunitas AIRBAN menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal. Secara verbal mereka menggunakan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa khusus militer seperti “Salvo”, “Ambush”, dan “Clear” yang didukung oleh media komunikasi berupa Radio HT untuk berkomunikasi saat skirmish. Sedangkan secara nonverbal anggota komunitas AIRBAN menggunakan gerakan tubuh dan gerakan khusus militer saat kegiatan skirmish seperti mengepalkan tangan serta tiarap yang sering digunakan oleh para militer.Kesimpulan yang terlihat bahwa anggota komunitas Airsofter memiliki motif yang sama dalam setiap melakukan kegiatan skirmish. serta penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal saat kegiatan skirmish,Saran untuk anggota komunitas AIRBAN sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia serta bahasa khusus yang digunakan saat skirmish digunakan secara dominan agar lebih terciptanya pemahaman diantara dua belah pihak serta kenyamanan dalam berkomunikasi. Dan lebih meningkatkan penggunaan bahasa tubuh, gerakan khusus serta sikap pada saat memberikan perintah atau command guna membantu dalam berkomunikasi saat kegiatan skirmish.
Ringkasan Alternatif
The objective of this research is to find out the communication behavior of Airsofter Bandung communities when Skirmish. This research is about analysis of community’s communication behavior from verbal and nonverbal communication and motives.The research method is qualitative that uses phenomenology study, the subject of this research is the member of AIRBAN community which hold an activity that called Skirmish once a week, using purposive sampling technique that has been established 4 informant for this research. To examine the validity of data, the researcher has several techniques, such as collecting data from observation, interview, searching data in the Internet and documentation. The data analysis technique is collecting, reduction, presentation and conclusion.The result of this research is when the AIRBAN community participate in Skirmish, they use Verbal and Nonverbal Communication. In verbal communication, they use Sundanesse Language, Indonesian Language and some of them use Military language like “Salvo”, “Ambush”, dan “Clear” that supported by communication media like Radio HT. In the other hand, by nonverbal communication, the member of AIRBAN community use body language sign and military body language. Then, there are two motifs of AIRBAN community such as the past moment, they have similar hobby of playing Airsoft gun game, and the other one is future motif, they do this hobby just because they want a refreshing, sports and socializing The conclusion shows that the community members airsofter have the same motives in every skirmish activities. As well as the use of verbal and nonverbal communication when skirmish activities,Suggestions for AIRBAN community members should use Indonesian as well as a special language that is used when the skirmish is used predominantly for more creation of understanding between the two sides as well as comfort in communicating. And further increase the use of body language, special movements and attitudes while giving commands or commands to assist in communicating the current skirmish activities.
Sumber