Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku komunikasi dalang sandiwara : (studi fenomologi mengenai perilaku komunikasi dalang sandiwara di Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu)
Suardi NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Komunikasi Dalang Sandiwara di Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Penelitian ini membahas tentang perilaku komunikasi dilihat dari komunikasi verbal, komunikasi non verbal, dan motif yang melatari perilaku komunikasi tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah studi Fenomenologi. Proses pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Selain itu, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi partisipasi, dokumentasi, dan pencarian data di internet. Teknik analisa data yang digunakan adalah model siklus Miles dan Huberman untuk membahas mengenai permasalahan penelitian.Hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku komunikasi dilihat dari komunikasi verbal berupa penggunaan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia pada waktu tertentu, dan UcapanÃâSampurasun,PuntenÃâ. Sedangkan komunikasi non verbal berupa bahasa tubuh terdapat gerakan tangan dan kepala, ekspresi wajah dan kontak mata. Dan dilihat dari penampilan fisik busana Tradisional dan iket kepala serta karakter fisik. Dan yang terakhir adanya motif alasan menjadi Dalang Sandiwara dan motif tujuan menjadi Dalang Sandiwara dalam membentuk perilaku komunikasi tersebut.Simpulan perilaku komunikasi Dalang Sandiwara memberikan palur cerita terhadap penonton berupa penggunaan bahasa Jawa serta sesekali berbahasa Jawa, penggunaan ucapan berupa ÃâSampurasun, PuntenÃâ, penggunaan gerakan tangan dan kepala, ekspresi wajah dan kontak mata yang ditunjukan, penggunaan seragam baju tradisional, beberapa karakter fisik yang dimilikinya. Dan yang terakhir adalah adanya motif masa lalu yang berasal dari pengalaman dan ajakan teman serta motif masa depan untuk mendapatkan uang dan bentuk tanggungjawab terhadap sandiwara.Saran sebaiknya Dalang Sandiwara membiasakan mengucapkan, mempertahankan bahasa yang bersahabat dan meningkatkan penggunaan bahasa tubuhdalam memberikan alur cerita terhadap penonton.
Ringkasan Alternatif
This study aims to determine the Puppeteer Theatre Communications Behaviour in Indramayu regency, Patrol sub-district . This study discusses the communication behavior seen from verbal communication, non-verbal communication, and the motives that underlie the communication behavior.This study used a qualitative approach, while the design of the study is a study of Phenomenology. The process of selecting informants using purposive sampling terbnignP. In additinn, data collection techniques with in-depth interviews, participant observation, documentation, and data search on the internet. Data analysis technique used is the model cycle Miles and Huberman to discuss research problems.The study result showed that the communication behaviors seen from the use of verbal communication are in the use of Java and Indonesian language at a certain time, and a speech of "Sampurasun and Punten". and for the non-verbal communication form of body language presented by hand and head gestures, facial expression and eye contact. the physical appearance presented by traditional clothing, headband and physical character. And for the last, reason becomes puppeteer motive and motive purposes become puppeteer in shaping the behavior of such communication.The Conclusion of this study is that the play puppeteer communication behavior gives the audience a storyline in Java language as well as the occasional use of the Java language, the use of speech in the form of "Sampurasun, Punten", the use of hand and head movements, facial expressions and eye contact are shown, the use of the traditional dress uniform, some physical character it has. And the last is the presence of motifs derived from past experience and call friends and motive future to earn money and responsibility to the theatrical form.The Advice is the puppeteer should familiarize, maintaining friendly language and improve the body's use of language in giving the audience the story line.