Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Etnis Keturunan Tionghoa Di Kota Bogor
Muhammad Febri Yonda Herjuno NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perilaku komunikasi yang terdapat dalam etnis keturunan Tionghoa di kota Bogor dengan masyarakat pribumi dalam perayaan Cap Go Meh. Untuk menjawab masalah penelitian di atas maka diangkat sub fokus proses komunikasi dan hambatan komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 4 (Empat) orang menggunakan teknik snowball sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipasif pasif, analisis dokumen dan studi pustaka. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, lalu mengambil kesimpulan dan verifikasi.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Proses Komunikasi etnis keturunan Tionghoa dengan masyarakat pribumi dalam perayaan Cap Go Meh dibagi menjadi 5 yang ditinjau dari dua perspektif dalam proses komunikasi. Unit-unit tersebut adalah: a) Isi pesan, yang terdapat dalam perayaan Cap Go Meh yaitu banyaknya etnis keturunan Tionghoa yang mengarak Toa Pe Kong memiliki pesan sebagai penghormatan kepada leluhur. b) Interaksi, yang merupakan keinginan dan kemampuan untuk berkomunikasi yang dilakukan etnis keturunan Tionghoa dengan masyarakat pribumi melalui pawai budaya. c) Komunikasi antarbudaya, perayaan Cap Go Meh menjadi sebuah proses komunikasi antarbudaya di kota Bogor, dengan bercampurnya kebudayaan dari etnis keturunan Tionghoa dengan budaya nasional. d) Komunikasi secara linear, dalam perayaan Cap Go Meh di kota Bogor, komunikasi berlangsung antara etnis keturunan Tionghoa sebagai komunikator dengan masyarakat pribumi sebagai komunikan. e) Makna, Cap Go Meh di kota Bogor memiliki makna sebagai pemersatu bangsa dalam pawai budaya. Hambatan Komunikasi etnis keturunan Tionghoa dengan masyarakat pribumi terdapat pada gangguan komunikasi etnis keturunan Tionghoa tiap kali penyelenggaraan Cap Go Meh diadakan. Dalam perayaan Cap Go Meh, etnis keturunan Tionghoa hanya mengandalkan pesan-pesan nonverbal sehingga tidak semua masyarakat pribumi mengerti arti dari perayaan Cap Go Meh tersebut. Suara bising dan riuh juga menjadi gangguan komunikasi bagi etnis keturunan Tionghoa dalam penyampaian pesan-pesannya. Kesimpulan Perilaku Komunikasi dalam perayaan Cap Go Meh di kota Bogor merupakan salah satu tindakan dan motivasi etnis keturunan Tionghoa dalam meningkatkan persatuan dengan masyarakat pribumi. Dalam setiap penyelenggaraannya, Cap Go Meh di kota Bogor memiliki ciri khas yakni pawai budaya. Saran dari penelitian ini adalah agar masyarakat etnis keturunan Tionghoa tetap dapat menjaga nilai-nilai ritual dan juga kesakralan dari perayaan Cap Go Meh, agar masyarakat etnis keturunan Tionghoa tidak melupakan inti dari perayaan Cap Go Meh itu sendiri.
Ringkasan Alternatif
This research was made to determine the communication contained in Chinese ethnic descendants in The City of Bogor with indigenous peoples in Cap Go MehÃâs Celebration. In response to the above research, then was appointed sub-focus process of communication and communication barriers. This research used a qualitative with descriptive methods. The informants consists of 4 (four) peoples. Data obtained through in-depth interviews, non participant observation, analysis of documents and literature. The data analysis technique used is data collection, data reduction, data presentation, and then draw conclusions and verification. Results from this research showed that the Process of Communication Chinese ethnic descendants with indigenous peoples in Cap Go Meh celebration is divided into it were viewed from two perspectives in the communication process. The units are: a) The contents of the message, the messages contained in the Cap Go Meh that was the number of ethnic Chinese descent which paraded Toa Pe Kong who has a message as a tribute to the ancestors. b) Interaction, which was the desire and the ability to communicate by Chinese ethnic desecendants with indigenous peoples through cultural parade. c) Intercultural Communication, Cap Go Meh celebration into a process of intercultural communication in the city of Bogor, with the mixing cultures of ethnic Chinese descent with the national culture. d) Communication in a linear model, in the Cap Go Meh celebration in the city of Bogor, communication taken place between the ethnic Chinese descent as a communicator with indigenous peoples as a communicant. e) Meaning, Cap Go Meh in the city of Bogor has the meaning as unifying the nation in a cultural parade. Communication Barriers Chinese ethnic descendants with indigenous peoples were in communication disorders Chinese ethnic whenever the organization of Cap Go Meh was held. In the Cap Go Meh, Chinese ethnic rely on nonverbal messages so that not all indigenous people understand the meaning of the celebrations. Sound noisy and boisterous can also become a communication breakdown for ethnic Chinese descent in the delivery of their message The conclusion of this research was Communication Behaviour in Cap Go Meh celebration in the city of Bogor is one of the actions and motivations of Chinese ethnic in enhancing unity with indigenous peoples . In each implementation, Cap Go Meh in Bogor has a characteristic that is a cultural parade. The researcher hopes that writing this research, Chinese ethnic descendants still able to keep the values of the sanctity of the ritual and also the Cap Go Meh celebration, so that people do not forget the Chinese ethnic core of Cap Go Meh celebration itself.