Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Guru Bahasa Sunda Pada Pemahaman Siswa (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Guru Bahasa Sunda Pada Pemahaman Siswa di SMAN 15 Bandung Dalam Proses Belajar Mengajar)
Bayu Rizal Dewantara NIM. (2014) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Komunikasi Guru Bahasa Sunda Pada Pemahaman Siswa di SMAN 15 Bandung. Penelitian ini membahas tentang perilaku komunikasi dilihat dari interaksi, pesan verbal dan pesan non verbal yang melatari perilaku komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Proses pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dan informan peneltian berjumlah 2 orang guru bahasa sunda serta 4 orang siswa sebagai informan pendukung penelitian. Selain itu, teknik pengumpulan data informan dengan wawancara mendalam, observasi non partisipasi, dokumentasi, dan internet searching. Teknik analisa data yang digunakan adalah model siklus Miles dan Huberman untuk membahas mengenai permasalahan penelitian. Hasil penelitian diperoleh yaitu 1) Interaksi yang terjadi antara guru bahasa sunda dan siswa didalam kelas melalui penjelasan dimuka kelas (pertanyaan oleh guru kepada siswa atau sebaliknya) diluar kelas bercengrama atau melakukan diskusi-diskusi ringan. 2) Pesan verbal yang dilakukan guru bahasa sunada kepada siswa yaitu dengan menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia, pesan verbal yang disampaikan dimulai dari salam pembuka, inti dari pelajaran dan pesan penutup. 3) Pesan non verbal yang digunakan guru bahasa sunda berupa bahasa tubuh terdapat gerakan tangan, ekspresi wajah dan kontak mata serta penampilan. Kesimpulan penelitian adalah perilaku komunikasi Guru Bahasa Sunda dalam memberikan pembelajaran muatan lokal mata pelajaran bahasa sunda untuk mencapai sebuah pemahaman bahasa sunda kepada siswa-siswi dengan penggunaan bahasa Sunda serta sesekali berbahasa Indonesia pada umumnya, penggunaan salam sambutan berupa “Sampurasun”, penggunaan gerakan tangan, ekspresi wajah dan kontak mata yang ditunjukan, tidak ada karakter fisik yang khusus untuk dimiliki seorang guru. Saran peneliti, selama ini hampir tidak pernah ada lab bahasa sunda seperti pelajaran bahasa Inggris atau bahasa indonesia. Untuk itu dapat dipertimbangkan agar pelajaran bahasa sunda lebih menarik dan maksimal diadakan lab bahasa sunda.
Ringkasan Alternatif
The study intends to find out a communicational behavior of Sundanese Teacher in the student’s understanding of SMA 15 Bandung. It is discuss on communicational behavior according to the interaction, verbal and non-verbal communication as the base of communicational behavior. It is a qualitative research with descriptive method. The selection of informant uses purposive sampling technique. Moreover, data collection technique used is in-depth interview, non-participation observation, documentation, and internet searching. Data analysis technique used is cycle model of Miles and Huberman in discuss the observed problem. The result shows that: 1) an occurred interaction among Sundanese teacher and the student by explanation in front of class (question from teacher to student and vice versa) in out of the class in chat or discussion. 2) verbal message from the teacher to student implemented by Sundanese and Bahasa, verbal message presented from greeting, subject point and closing. 3) Non-verbal message used by Sundanese teacher including body language such as hand movement, mimic, and eyes contact and performance. The conclusion of research is that communicational behavior of Sundanese teacher in present the subject with local content to achieve the understanding of Sundanese for student and Bahasa in common uses greeting “Sampurasun”, uses hand movement, mimic and intending eyes contact, without special physical character owned by teacher. The suggestion, there is no Sundanese laboratory as English and Bahasa. Thus it is considered to make an interesting and optimum for teaching and prepared the laboratory.
Sumber