Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Kustom Kulture (Studi Fenomenologi Perilaku Komunikasi Pelaku Kustom Dalam Subkultur Di Kota Bandung)
Harits Fathoni NIM. (2018) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan, dan menganalisa tentang perilaku komunikasi pelaku kustom di kota Bandung dalam berinteraksi dengan sesama pelaku kustom, untuk menjawab penelitian tersebut di angkat tiga sub fokus yaitu komunikasi verbal, komunikasi non verbal dan motif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi dengan informan utama sejumlah empat orang dengan teknik puposive sampling. Data diperoleh melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam, studi pustaka, dan dokumentasi. Adapun teknis analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahawa perilaku komunikasi para pelaku kustom kulture dapat dilihat dari komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan motifnya. Pada komunikasi verbal dalam berinteraksi pelaku kustom sering menggunakan bahasa Inggris yang digunakan untuk menujukkan makna tertentu seperti garage, built, riding dan basic. Lalu pada beberapa event ditemukan bahwa kata Local Crafters Pride selalu dipakai sebagai upaya mengenalkan wajah Kustom Kulture di kota Bandung. Sedangkan pada komunikasi nonverbal dapat dilihat dari penampilan fisik berupa pakaian, penggunaan artefak, dan penggunaan warna. Motif yang melatari mereka untuk menjadi pelaku kustom terbagi menjadi dua, yaitu because motive (karena kebiasaan dan lingkungan terdekat) dan in order to motive (karena sudah menjadi pekerjaan). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku komunikasi yang dilakukan oleh pelaku kustom memakai slang yang diambil dari bahasa Inggris dalam interaksinya. Para pelaku kustom mengadakan berbagai event dalam upaya menjadi wadah untuk saling apresiasi dan mengenalkan wajah Kustom Kulture di kota Bandung melalui gayanya yang khas. Saran peneliti untuk para pelaku kustom harus bisa paham tentang asal budaya Kustom Kulture secara menyeluruh. Bisa memperkenalkan Kustom Kulture dengan membuat banyak event di kota Bandung sehingga subkultur ini bukan hanya menjadi tren, tetapi menjadi identitas bagi para pelaku kustom.
Ringkasan Alternatif
The objective of this study was to describe and analyze communication behavior of customizer in Bandung city under the interaction with their counterparts. This study discusses communication behavior seek from verbal communication, non-verbal communication, also motive. This study was conducted by using qualitative method along with phenomenological research design and four informants using puposive sampling technique. Data were derived from non-participative observation, indepht interviews, literature studies, and documentation. The data analytical techiniques used were colletion data, reduction, presentation, and conclusion. The results of the study showed that communication behavior of Kustom Kulture can be seen from verbal communication, nonverbal communication and motive. In verbal communication tends to use the English language used to show certain meanings such as garage, built, riding and basic. Then at some events found the word Local Crafters Pride always used as an effort to introduce the face Kustom Kulture in Bandung city. While in nonverbal communication can be seen from the physical appearance of the clothes, the use of artifacts, and the use of color. The motive behind them to become a custom actor divided into two, that was because motive (due to customs and the immediate environment) and in order to motive (because it is already the work). The conclusion of this research were communication behavior performed by customizer using slang taken from English in interaction. Customizer held various events in an effort to become a forum for mutual appreciation and introduce the face of Kustom Kulture in the city of Bandung through a distinctive style. The researcher's suggestion for customizer should be able to understand about the origin of the Kustom Kulture culture as a whole. Can introduce Kustom Kulture by making a lot of events in Bandung so this subculture not only become trend, but become identity for customizer.