Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung
Wiwin NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan, dan menganalisa tentang perilaku komunikasi lanjut usia Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung dalam berinteraksi dengan sesama lanjut usia, untuk menjawab penelitian tersebut di angkat tiga sub fokus yaitu komunikasi verbal, komunikasi non verbal dan hambatan komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif dengan informan utama sejumlah lima orang dengan teknik puposive sampling. Data diperoleh melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam, studi pustaka, dan dokumentasi. Adapun teknis analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku komunikasi lanjut usia dapat dilihat dari komunikasi verbal, komunikasi non verbal dan hambatan komunikasi yang dialami. Pada komunikasi verbal lanjut usia dalam berinteraksi menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Jawa, Sunda, Manado dan bahasa Mandarin dengan topik pembicaraan yaitu topik ringan seperti kunjungan dari luar panti, masalah keluarga dan membicarakan tentang makanan menjadi kebiasaan lansia dalam berinteraksi. Pada komunikasi non verbal lanjut usia saat berinteraksi dilihat dari bahasa tubuh seperti isyarat tangan, gerakan kepala, sentuhan, ekspresi wajah yang selalu tersenyum ketika berinteraksi, penampilan fisik dan sikap diam yang lebih dominan. Hambatan komunikasi yang dialami lansia saat berinteraksi yaitu hambatan internal seperti kondisi fisik artikulasi tidak jelas, pendengaran kurang baik dan volume suara yang kecil, dan hambatan eksternal seperti lingkungan panti, lawan bicara lanjut usia itu sendiri serta lama menetap lansia dan kurangnya tempat khusus tertutup untuk berkumpul dan berinteraksi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku komunikasi yang dilakukan oleh lanjut usia lebih dominan menggunakan bahasa daerah masing-masing lansia karena merasa lebih akrab. Membicarakan makanan yang ada dipanti menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan lansia ketika berinteraksi, dan penggunaan pesan non verbal sikap diam yang sering digunakan lansia ketika berinteraksi memiliki makna kebingungan, takut memulai pembicaraan dan takut untuk tidak direspon. Saran peneliti untuk Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi mengadakan kegiatan yang dapat membuat lansia menjadi lebih akrab, memperbaiki fasilitas panti membuat ruang khusus seperti aula tertutup untuk lansia berkumpul dan lebih memperhatikannya. Untuk lansia lebih banyak melakukan interaksi, tidak terus-menerus berdiam diri dikamar dan mengurangi sikap diam dan berani untuk mengutarakan apa yang dirasakan untuk membentuk komunikasi yang efektif.
Ringkasan Alternatif
This research study was intended to describe, explain, and analysis about the Elderly Communication Behavior in Social Institution Tresna Werdha Senjarawi in Bandung. This study discusses communication behavior seen from verbal communication, non-verbal communication, also the barrier communication. This study used a qualitative research with a descriptive approach with informants of five people purposive sampling technique. The data were obtained through interviews, observation, literature, documentation, internet searching. The technical analysis of the data used is data collection , data reduction , data presentation , and conclusion. The result of this research showed that the communication behavior of elders can be seen from verbal communication, nonverbal and barriers communication. In verbal communication elderly to interact using three languages, namely Indonesian, regional language, Javanese, Sundanese, Manado and Mandarin with a topic that is of general topics, family problems and talk about food, such as lunch which is less tasty and menu does not vary. In the non-verbal communication when interacting elderly seen from body language such as hand gestures, head movements, gestures, touching, facial expressions, physical appearance and silent. Then the communication barriers experienced by the elderly when interacting ie internal constraints such as the physical condition of articulation is not clear, the hearing is not good and the volume is too small, and external constraints such as environmental parlors, interlocutors elderly themselves and long lived elderly and the lack of a special place closed to gather and interact. The conclusion of this study is the behavior of communications made by the elderly more dominant local languages each senior as they feel more close. Talking about the food at the social institution into a daily habit that carried the elderly when they interact, and the use of non-verbal messages elderly silence that is often used when interacting with elders fellow such as confusion, fear and afraid to broach not responded.Suggestions researcher for the social institution tresna Werdha senjarawi held an activity that can make the elderly become more close, improve care facilities create a special room for the elderly gathered and more concerned. And for the elderly is more interaction, not continuous silent bedroom and reduce silence and dare to express what is felt to establish the effective communication.
Sumber