Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Pengajar di Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pengajar di Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih Bandung dalam Menumbuhkan Nasionalisme Peserta Didik)
Nisrina Mustika NIM. (2018) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan, dan menganalisa tentang perilaku komunikasi pengajar di Sakola RaÃâjat Iboe Inggit Garnasih Bandung dalam menumbuhkan nasionalisme peserta didik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi pengajar dikaji melalui komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan hambatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi deskriptif. Data yang diperoleh melalui studi lapangan seperti observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi, selain itu juga melalui studi literature, dan Internet searching. Informan dipilih dengan teknik Snowball Sampling yang terdiri dari dua informan kunci dan empat informan pendukung. Uji keabsahan data yang digunakan peningkatan ketekuanan, diskusi dengan teman sejawat, membercheck, triangulasi. Hasil penelitian mengenai perilaku komunikasi pengajar di Sakola RaÃâjat Iboe Inggit Garnasih dalam menumbuhkan nasionalisme peserta didik meliputi perilaku komunikasi verbal, nonverbal dan hambatan. Komunikasi verbal yang dilakukan pengajar adalah dalam bentuk bahasa umum seperti bahasa Indonesia dan bahasa Sunda pada pengajar dan bahasa Belanda yang dipelajari dalam sebuah lagu. Komunikasi nonverbal pengajar untuk menjelaskan komunikasi secara verbal agar lebih dimenegeri oleh peserta didik seperti ekspresi wajah, posture, gesture, Paralinguistik, gerak isyarat, dan jarak. Hambatan dalam perilaku komunikasi pengajar dapat berupa gangguan yang berasal dari luar maupun dalam, munculnya prasangka dan perbedaan kepentingan. Kesimpulan penelitian pada perilaku komunikasi pengajar dalam menumbuhkan nasionalisme peserta didik telah mampu membuat peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan seperti upacara memperingati tokoh, ziarah ke makam pahlawan .Cara menyampaian materi secara verbal dengan cara menceritakan kisah hidup para pahlawan Indonesia dengan tepat sesuai dengan usia anak-anak. Saran peneliti untuk pengajar Sakola RaÃâjat Iboe Inggit Garnasih lebih mengemas kata-kata agar mudah dimengerti peserta didik, lebih baik kelas dipisah antara kelas 1 hingga kelas 6 karena selama ini masih digabung dan dirasa kurang efektif, serta penggunaan audio visual berupa film anak-anak atau animasi yang memperlihatkan kecintaannya terhadap Indonesia.
Ringkasan Alternatif
The purpose of this study is to describe and analyze the communication behavior of the educators at Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih Bandung in fostering nationalism of students. This study aims to find out the communication behavior of the educators is assessed through verbal communication, nonverbal communication and obstacles. The research method used is qualitative with descriptive studies. Data obtained through field studies such as participant observation, interviews and documentation, in addition to literature studies, and internet searching. The informant was chosen by Snowball Sampling technique consisting of two key informants and four supporting informants. Test the validity of the data used to increase persistence, discussion with peers, giving a check, triangulation.The results of research on the communication behavior of educators in Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih in order to develop nationalism among students includes verbal, nonverbal and obstacle communication behaviors. Verbal communication conducted by the teacher is in the form of a common language such as Indonesian and Sundanese in teaching and the Dutch language is learned in a song. Nonverbal communication instructor to explain verbal communication to be more educated by students such as facial expressions, posture, paralinguistic, gesture, and distance. Obstacles in teaching communication behavior can be in the form of interference from outside or inside, the emergence of prejudice and differences in interests.
Research conclusions on the communication behavior of educators in order to develop nationalism students have been able to make students enthusiastic in participating in activities such as commemorating the characters, pilgrimage to the tomb of the hero. How to deliver material verbally by telling the life stories of Indonesian heroes according to the age of the child. Researcher's suggestion for the instructor Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih is more to package words to be easily understood by students, it is better to separate classes between grades 1 to 6 because they are still merged and felt less effective, and audio-visual use in the form of children's films child or animation that shows his love for Indonesia.