Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perilaku Komunikasi Wanita Penderita Lupus Di Kota Bandung
Filma Larissa NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku komunikasi wanita penderita lupus di Kota Bandung. Untuk menjawab masalah diatas, maka diangkat sub-fokus penelitian Pengalaman Komunikasi, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam perilaku komunikasi wanita penderita lupus di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Informan penelitian ini berjumlah 3 orang. Data dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari Pengalaman Komunikasi yang dialami oleh wanita penderita lupus adalah meskipun pada awalnya tertutup, tapi kini mereka memberi tahu jika ada yang bertanya mengenai penyakit lupusnya, mereka juga menggunakan kata vitamin untuk menggati obat Methylprednisolone. Mereka rawan dengan manifestasi kulit yang timbul pada wajah. Bentuk tubuh dari penderita lupus tidak dapat dipastikan secara pasti karena tergantung dengan obat yang dikonsumsi. Wanita penderita Lupus memaknai penyakit yang dideritanya sebagai ujian dari Allah yang harus dihadapi dan membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kesimpulan dari Perilaku Komunikasi dari wanita penderita Lupus di Kota Bandung, yaitu mereka cenderung menutupi penyakit lupus yang dideritanya saat awal-awal terkena penyakit lupus, karena adanya sedikit rasa tidak percaya diri dan tertekan oleh penyakit lupus yang dideritanya. Saran yang diberikan kepada wanita penderita lupus untuk lebih optimistis dalam menjalani hidup dan dapat beraktivitas sebagaimana manusia sehat lainnya.
Ringkasan Alternatif
This study is aim to find out how the communication behavior of women with lupus in Bandung City. To answer that problem, the research was appointed sub-focus on Experience Communication, verbal and non-verbal communication in the communication behavior of women with lupus in Bandung. The study used a qualitative approach with a phenomenological method. The Informant was selected with purposive sampling technique. There were 3 people as informants. The data were collected use depth interview, observation, library research and online data search. The results of this study show that Experience Communication by women in lupus is although initially closed, but now they tell if anyone asked about her lupus disease, they also use the word vitamin to replace drugs Methylprednisolone. They are prone manifestations skin that arise in the face. Body shape of lupus patients canÂ’t be ascertained with a certain because it depends on the drugs consumed. Women with Lupus interpret the illness as a test from God that must be faced and make them become a better person again. The conclusion of how the communication behavior of women with lupus in Bandung City, is they tend to cover up the lupus disease who suffered when the early disease lupus, because there is little insecurity and depressed by disease lupus suffered. The advice given to women with lupus in order to be more optimistic in her life and can do daily activity as well as others.
Sumber