Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perlakuan Produk Rusak dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Produk Sepatu Tomkins pada PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.
Ade Lugina (2017) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
PT. Primarindo Asia Infrastructure,Tbk merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi sepatu. Selama proses produksiperusahaan memasukan seluruh biaya kerusakan ke dalam harga pokok produk tanpa memisahkan produk rusak normal dan abnormal. Akibatnya, harga pokok produksi menjadi lebih tinggi. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini diberi judul "Perlakuan Produk Rusak dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Produk Sepatu Tomkins"�. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab terjadinya produk rusak dan perlakuan produk rusak dalam penentuan harga pokok produksi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis. Untuk dapat memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dengan cara wawancara, studi ke perpustakaan dan pengumpulan dokumen-dokumen. Penulis meneliti kerusakan yang terjadi untuk pesanan sepatu dari Tomkins pada bulan April 2012. Produk ini mengalami kerusakan 1,6% dari produk yang diproduksi. Kerusakan ini melebihi batas toleransi yang telah diperkirakan perusahaan yaitu 1,5% dari produk yang diproduksi. Perusahaan menetapkan harga pokok produksi untuk Tomkins sebesar Rp. 138.736,00 per pasang namun harga pokok produksi menurut perhitungan adalah Rp. 138.601,00 per pasang. Terdapat selisih harga sebesar Rp. 135,00 per pasang, perbedaan ini disebabkan karena tidak adanya pemisahan perlakuan antara produk rusak normal dan produk rusak abnormal. Dengan adanya pemisahan antara produk rusak normal dan abnormal, maka dapat diketahui berapa biaya kerusakan yang seharusnya dimasukan dalam perhitungan harga pokok produksi dan berapa biaya kerusakan yang menjadi kerugian perusahaan. Kata kunci: harga pokok produksi, produk rusak.
Ringkasan Alternatif
PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk is a manufacturing company which runs its business in shoes production. During the production The company included the entire cost of damage to the production cost without separating the normal and abnormal defective products. As a result, the production cost became higher. Going from that problem, this research is entitled "The Treatment of Spoiled Goods on Calculation Cost of Goods Manufactured for Tomkins Shoes Product"�. The aims of this research were to figure out the cause of the spoiled goods and the treatment of the spoiled goods in determining the production cost. The methodused in this research was descriptive analysis. The present writer collected the data by doing interview, library study, and collecting documents. The present writer observed the damage of Tomkins shoes ordered on April 2012. The spoiled products reached 1,6% which exceeded the tolerance limit estimated by the company; which was 1,5% from the production volume. The company set the production cost Rp. 138.736 per pair. However, according to the calculation, it should be Rp. 138.601 per pair. There was a difference Rp. 135 per pair. This number of difference happened because there was no separation between the treatment for normal defective products and abnormal spoiled products. With the separation between normal and abnormal spoiled products, the company could figure out how much the cost of spoiled products should be included into the production cost calculation and how much spoiled cost that the company lost. Keywords: production cost, spoiled goods.
Sumber