Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perubahan Visual Topeng Menor Antara Visual Dan Kesakralan
Willy Surya Sani NIM. (2016) | Tesis | -
Bagikan
Ringkasan
Tari topeng adalah salah satu seni pertunjukan tradisi yang telah tumbuh dan berkembang sejak masa Hindu-Budha. Awalnya kesenian ini menjadi sarana dalam upacara adat yang berkaitan dengan ritual ruh-ruh para leluhur untuk mendapatkan berkah dan keselamatan dalam kehidupan. Sedangkan pada masa Islam, kesenian ini dimanfaatkan oleh Sunan Gunung Jati sebagai media dakwah, dan bentuk pertunjukannya menggambarkan tingkat keimanan manusia. Ciri khas pertunjukan adalah penarinya menggunakan lima karakter topeng, yaitu Panji, Pamindo, Rumyang, Tumenggung serta Klana Udeng. Walaupun bentuk topeng seraca visual tampak sederhana, ternyata terdapat nilai-nilai simbolis yang berkaitan dengan kesakralan. Topeng memiliki fungsi memperkuat watak tokoh dan mempengaruhi penari dalam memerankan cerita tarian. Obyek penelitian ini adalah unsur visual pada topeng Menor yang digunakan oleh penari topeng Mimi Carini pada periode awal kemunculan sampai saat ini. Ternyata dalam topeng yang digunakan Mimi Carini terdapat unsur-unsur visual yang sangat berkaitan dengan kesakralan dan diperkirakan dapat mempengaruhi penarinya dalam memerankan karakter. Selain itu juga terdapat perubahan-perubahan bentuk topeng dari berbagai aspek baik itu warna dari topeng, bentuk ornament serta bahan dan teknik yang digunakan dalam pembuatan topeng. Contohnya perubahan bentuk unsur visual pada topeng Kelana serta perubahan nama topeng Kelana menjadi topeng Kelana Udeng. Setelah kegiatan analisis dilakukan, terdapat beberapa perubahan rupa dan visual pada beberapa topeng namun ternyata Mimi Carini masih mempertahankan beberapa unsur penting yang berkaitan dengan kesakralan pada topeng yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa penari topeng Mimi Carini masih mematuhi aturan-aturan kesenian ini, tujuannya adalah untuk mempertahankan nilai kesakralan yang ada dalam pertunjukan ini.
Ringkasan Alternatif
Mask dance is one of the performing arts tradition that has grown and developed since the Hindu-Buddhist. Initially this art becomes a means of ceremonial rituals related to the spirits of the ancestors to get the blessing and salvation in life. While in the Islamic period, this art was utilized by Sunan Gunung Jati as media propaganda, and the form of the show describes the level of human faith. Typical performances are dancers with five character mask, the Panji, Pamindo, Rumyang, Tumenggung and Klana Udeng. Although the masks seem simple visual balance, it is the symbolic values associated with the sacred. Mask has a function to strengthen the character and nature of the dancers portray the story in dance.The object of this study is the visual elements on the mask Menor used by a masked dancer Mimi Carini the early period of the appearance until today. It turned out that the mask used Mimi Carini visual elements are closely related to the sanctity and can influence the dancers portray the character. There are also changes in the form of masks of various aspects of both the color of the mask, ornament shapes and materials and the techniques used in the manufacture of masks. For example, changes in the form of visual elements on the mask and the name change masks Kelana Kelana Kelana Udeng be a mask.After the analytical work done, there are some changes in visual appearance and in some Carini Mimi mask but it still retains some important elements related to the sanctity of the mask used. This shows that the masked dancer Mimi Carini still comply with the rules of this art, the aim is to maintain the sacred values that exist in this performance.
Sumber