Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pola Komunikasi Komunitas Arus Pelangi Di Kota Jakarta
Jenindi Masrida NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pola komunikasi komunitas Arus Pelangi (Studi Fenomenologi Tentang Pola Komunikasi Anggota komunitas Arus Pelangi di Tebet Utara Jakarta Selatan). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi komunikasi komunitas Arus Pelangi dan Hambatan komunikasi komunitas Arus Pelangi. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan Studi Fenomenologi. teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Informan penelitian ini adalah anggota komunitas Arus Pelangi sebanyak 1 (satu) orang Gay, 1 (satu) orang Lesbi, dan 1 (satu) orang Biseksual. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi komunitas Arus Pelangi, seluruh anggota memiliki kedudukan yang sama dan dapat melakukan kounikasi satu sama lain tanpa adanya pemutusan jaringan. dimana struktur ini semua anggota adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lain, dan setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggotanya. Proses komunikasi pada komunitas Arus Pelangi saat pengunaan bahasa, beberapa anggota memakai bahasa argot (banci), daerah dan Indonesia. Penyampaian pesan pada komunitas ini lebih sering menggunakan media sosial seperti Line, BBM, dan Whatsapp. Hambatan yang sering terjadi pada komunitas ini bahasa yang digunakan oleh setiap anggota berbeda-beda sehingga anggota lainnya belum tentu mengerti, dan hambatan lainnya adalah waktu untuk berkumpul antar anggota komunitas. Kesimpulannya adalah pola komunikasi pada komunitas Arus Pelangi tidak berpusat pada siapa pun, dimana seluruh anggota memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pesan dan informasi. Informasi yang disampaikan oleh anggota komunitas Arus Pelangi lebih sering menggunakan media sosial sebagai alat penyampaian informasi kepada seluruh anggota. Saran yang dapat peneliti berikan adalah diharapkan seluruh anggota menggunakan bahasa Indonesia agar seluruh anggota dapat mengerti tentang informasi yang disampaikan dan meluangkan waktunya untuk bertemu dengan antar anggota.
Ringkasan Alternatif
This study is to find out the communication pattern of Arus Pelangi community (Phenomenology study about communication pattern of Arus Pelangi community members in North tebet south jakarta). The purpose of this study is to find out how the communications process of Arus Pelangi community and communication barriers of Arus pelangi. This study is a Qualitative Research method using Phenomenology approach. The data are collected by interview, observation, library research and online data search. this Informant study is a community members of the Arus Pelangi as many as 1 (one) person Gay, one (1) person Lesbian, and 1 (one) person bisexual. The results of the study showed that Arus Pelangi community communication pattern, all members have the same position and can do communicate each other without any disconnection of the network. All the members of this structure are the same and they all have the same power to influence the other members, and each Member can communicate with each of its members. The communication process in a Arus Pelangi community language use when Flow, some members wore language argot (sissy), local and Indonesia. Messages delivery in this community often use social media such as Line, fuel, and Whatsapp. The barriers that often occur in this community is the language used by each Members are different so that other members would not necessarily understand, and other obstacles is the time to gather between community members. The conclusion is the communication pattern in community Flow the Rainbow is not based on anyone, to which all members have the same rights in conveying messages and information. Information submitted by members of the Current Community of Rainbow more often use social media as a means of delivering information to all members. The advice can be given by researchers is expected all members of using the language of Indonesia so that all members can understand about the information submitted and taking the time to meet with members.
Sumber