Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mendeskripsikan mengenai Pola Komunikasi Manajemen Komunitas Hong Bandung Dalam Pelestarian Permainan Tradisional Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi manajemen komunitas hong dalam pelestarian permainan tradisional sunda. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kemudian dianalisis berdasarkan arus pesan, hambatan dan peranan tugas kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan medote studi deskriptif. Jumlah informan penelitian terhitung sebanyak 3 orang. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, internet searching, studi lapangan, observasi non partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa Arus Pesan yang terjadi di dalam Manajemen Komunitas Hong berjalan sesuai dengan tujuan dalam setiap kegiatan pelestarian permainan tradisional sunda, komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal merupakan fasilitas dalam membangun dan menyusun rencana hingga evalusi dengan sistem kekeluargaan. Hambatan yang jarang terjadi di Komunitas Hong membuat pola komunikasi berjalan dengan alur yang selaras, apabila hambatan terjadi seperti kekurangan instruktur workshop dan pengiring musik untuk pertunjukan, Manajemen Komunitas Hong dapat menyelesaikannya dengan musyawarah. Peranan Tugas Anggota merupakan kunci agar kegiatan dan proses komunikasi berjalan dengan sebagaimana mestinya. Setiap anggota manajemen mempunyai tugasnya masing-masing, baik untuk mencari dan mengusulkan gagasan-gagasan baru atau mendorong untuk mengambil keputusan dengan baik dan cepat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pola Komunikasi Manajemen Komunitas Hong Bandung Dalam Pelestarian Permainan Tradisional Sunda telah membentuk sebuah pola komunikasi yang terbuka dan kekeluargaan sehingga untuk mengatur perencanaan, konsep kegiatan pelestarian permainan tradisional sunda dapat dihasilkan melalui diskusi yang membuat pelestarian dapat berjalan sesuai dengan tujuan komunitas. Saran dari penelitian ini adalah dari pihak Manajemen Komunitas Hong sebaiknya mampu meningkatkan cara promosi kegiatan pelestarian permainan tradisional sunda melalui media yang lebih luas contohnya media sosial. Pihak Manajemen harus menyusun struktur organisasi agar dapat menunjang Komunitasnya dalam mencapai tujuan.

This research was conducted with the intention to describe communicationÂ’s pattern of Hong BandungÂ’s community management in sustaining Sundanese traditional games. This study aims to determine communicationÂ’s pattern of Hong BandungÂ’s community management in sustaining Sundanese traditional games. To answer those questions, the writer did analyze based on the messageÂ’s flow, the barriers, and the groupÂ’s role task.This research uses qualitative descriptive study methods. There are 3 people who were involved as informant research. The selection of informants in this study used purposive sampling technique. Data collection techniques was done by literature studies, internet browsing, field studies, non-participant observation, interview and documentation. The data analysis technique used was data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions, and evaluation.Based on the research results, the writer found that The MessageÂ’s Flows that occur in the Community Management Hong run in accordance with the purpose of sustaining activities in each Sundanese traditional games. Vertical and horizontal communication are a facility to build and develop a planning until evaluation by the kinship system. The Barriers which are rarely happened in Hong Community makes communication goes with the flow pattern consistently, if obstacles occur such as lack of workshopÂ’s instructor and musical accompaniment for the show, Hong Community Management can solve it with discussion. The MemberÂ’s Role Task is a key to the activities and the communication process run as itÂ’s supposed to. Each member in management has their own duties, both to seek and propose new ideas or push management to make decisions well and quickly. The conclusion from this research is that communicationÂ’s pattern of Hong BandungÂ’s community management in sustaining Sundanese traditional games has formed a pattern of opened and kinship communication. So, as to manage the planning, the concept of sustaining activities from Sundanese traditional games can be generated through discussions that make sustaining can be run in accordance with the objectives of the community. The writerÂ’s suggestions from this research is HongÂ’s Community Management should be able to improve the promotionÂ’s way of Sundanese traditional games sustaining activities through the wider media, such as social media. The Management should develop an organizational structure in order to support their community in achieving the goal.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-rezaramadh-33501