Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pola Komunikasi Pengurus Karang Taruna
Fitroh Arfansah NIM. (2017) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi pengurus Karang Taruna Kelurahan Sindangjaya dalam menciptakan kesadaran berorganisasi di kalangan anggotanya. Untuk menjawab masalah di atas, maka diangkat sub-fokus penelitian yang meliputi arus pesan dan hambatan komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian berjumlah 4 orang. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Sebagian besar data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, internet searching, dan didukung oleh studi pustaka serta triangulasi data. Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan evaluasi. Pertanyaan penelitian merujuk pada : 1) arus pesan yang terjadi di pengurus karang taruna dengan anggotanya dalam menciptakan kesadaran berorganisasi. 2) Hambatan yang terjadi karena kesalah pahaman dan banyaknya alasan anggota Karang Taruna dalam mengikuti kegiatan yang telah dibuat oleh pengurus Karang Taruna Sindangjaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi pengurus Karang Taruna dilakukan di dalam arus pesan yang dijalin seperti percakapan, diskusi, dan kegiatan lain yang dilakukan bersama agar tercipta kesadaran berorganisasi. Hambatan yang dihadapi dalam penelitian ini seperti hambatan semantik, hambatan mekanik, hambatan antropologis, dan hambatan psikologis. Kesimpulan dari penelitian ini, komunikasi yang dilakukan oleh pengurus Karang Taruna secara berulang-ulang dan berkelanjutan membentuk pola komunikasi. Pola komunikasi pengurus Karang Taruna terjadi dengan sendirinya, pola yang terjadi dalam Karang Taruna ini sangat kompleks dimana antara anggota satu dengan yang lainnya saling berhubungan atau antara ketua dengan pengurus atau anggota lainnya saling berhubungan.
Ringkasan Alternatif
This research aims to discover the communication patterns of Sindangjaya youth organizationÂ’s members in Sindangjaya village. It focuses on how the members create the awareness of being involved in the organization among its members. In order to fulfill the aim of this research, the appointed sub-focuses of this research are the message flows and communication barriers. Thus, this research employs a descriptive qualitative research based. In addition, the number of participants in this research is four people who are selected by purposive sampling technique. Most of the data are collected through the observation of the participants, in-depth interviews, documentations, internet browsing, and literature reviews and data triangulations. After that, the data are analyzed through several steps; in which data collection, data reductions, data presentations, drawing conclusions and evaluations. So the results of the study refer to: 1) the current board messages that occur on the members of the youth organization in creating the awareness of being involved in the organization. 2) Barriers are occurred because of misunderstanding and another several reasons from the members in following the activities that have been made by the board members of the youth organization in Sindangjaya. The results of this research show that the communication patterns of the youth organizationÂ’s members are performed in the message flows like: conversations, discussions, and other activities which are done together in order to create the awareness of being involved in the organization. Besides that, the obstacles that are encountered in this research: semantic constraints, mechanical barriers, anthropological obstacles and psychological barriers. To conclude, the communications which have been done by the youth organizationÂ’s members are repeatedly and sustainable to further form the communication patterns. It appears that the communication patterns of the youth organizationÂ’s members occur by itself. However, the patterns that seen in this youth organization is very complex; in which the members of one another are interconnected, or between the chairman of the board or other members are also interconnected.
Sumber