Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pra-perancangan Bangunan Halte Trans Metro Bandung Koridor III Sesuai Pedoman Teknis Departemen Perhubungan No.271/HK.105/DRJD/96
Ashri Ramadhani (2018) | Tugas Akhir | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Trans Metro Bandung merupakan sarana transportasi umum yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi masalah kemacetan. Hingga saat ini terdapat dua koridor yang sudah beroperasi dan satu koridor yang masih dalam tahap pelaksanaan. Trans Metro Bandung Koridor III memiliki rute dari Jalan A.H. Nasution hingga Jalan Sarijadi. Untuk menunjang operasional Trans Metro Bandung diperlukan bangunan halte sebagai tempat berkumpul calon penumpang. Pada rute Trans Metro Bandung Koridor III terdapat 18 halte. Keberadaan bangunan halte saat ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat dan standar yang ada. Untuk mendapatkan data perancangan maka dilakukan evaluasi bangunan halte berdasarkan pedoman teknis dan persepsi masyarakat. Pedoman yang digunakn untuk mengevaluasi bangunan halte adalah Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum, Standar Perencanaan Geometrik Jalan, dan Tata Cara Pemasangan Rambu Jalan. Metode penilaian bangunan halte menggunakan metode ranking dan persepsi masyarakat dijadikan salah satu data pra-perancangan. Hasil dari evaluasi yang dilakukan adalah data pra-perancangan halte. Dalam data pra-perancangan halte terdapat item-item yang harus diperbaiki agar memiliki fungsi yang optimal serta dapat memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Nilai akhir bangunan halte berdasarkan evaluasi menurut pedoman teknis dan persepsi masyarakat adalah D. Pengguna bus akan meningkat sebesar 83% jika kondisi bangunan halte dapat diperbaiki menurut kebutuhan masyarakat. Setelah kondisi bangunan halte diperbaiki, terjadi peningkatan kinerja bangunan halte pada nilai fungsi, keamanan, dan kenyamanan bangunan halte sebesar 75%. Kata kunci: Trans Metro Bandung, Halte, Kinerja.
Ringkasan Alternatif
Trans Metro Bandung is a public transportation that built by Bandung City Gouvernment to overcome traffic problem. Until now, there are two corridors that have been operated and one corridor still in process. Trans Metro Bandung Corridor III operated from A.H. Nasution street to Sarijadi street. To support the operations of Trans Metro Bandung it needs shelter as a facility for passengers. On this route, there are 18 shelters. At this time the presence of shelter nnot currently meet the requirement standard. To get data design, should be done shelter evaluation based on technical guidelines and public perception. We use Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum, Standar Perencanaan Geometrik Jalan, dan Tata Cara Pemasangan Rambu Jalan as a guidelines. Shelter assessment method is using the ranking method and public perception become one of pre-design data input. The result of the evaluation is pre-design shelter data. In this pre-design there are items that have to fixed to have optimal function, so it can provide comfort and safety for passenger. The final value of the shelter based on an evaluation of technical guidelines and public perception is D. Bus passenger will be increased by 83% if the condition of shelter building can be repaired according to the public perception. After improving of shelter the performance on function value, safe, and comfortable of the shelter will be increased at 75%. Keywords: Trans Metro Bandung, Shelter, Performance.