Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PRODUKSI AIR BERSIH DARI AIR PERMUKAAN DENGAN STUDI KASUS AIR SUNGAI CIBEUREUM SEBAGAI AIR BAKU
Dedi Apriandi (2007) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK
Air permukaan merupakan kumpulan air hujan yang mengalir pada permukaan tanah atau sebagai gabungan air tanah yang keluar dari permukaan tanah. Kualitas air permukaan masih dinilai kurang memenuhi persyaratan sebagai air bersih. Produksi air bersih dari air permukaan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitasnya melalui proses pengolahan. Tugas Akhir "Produksi Air Bersih dari Air Permukaan dengan Studi Kasus Air Sungai Cibeureum sebagai Air Baku" dengan tujuan untuk menentukan karakteristik air Sungai Cibeureum dan menggunakannya sebagai dasar untuk mendapatkan proses pengolahan yang tepat secara efektif dan efisien untuk menghasilkan air bersih yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam produksi skala besar. Proses pengolahan air yang dilakukan meliputi proses sedimentasi primer dengan variabel waktu sedimentasi 1, 2, dan 3 jam, proses koagulasi-flokulasi dengan memakai koagulan PAC (Poly Alumunium Chloride) dengan variabel dosis 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 mg/L serta koagulan tawas dengan variabel dosis 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 mg/L, proses sedimentasi sekunder selama 1 jam, proses filtrasi menggunakan media filter pasir kwarsa dan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif. Kedua proses dilakukan dengan laju alir umpan sebesar 5 m/jam. Proses terakhir yaitu proses desinfeksi dengan waktu kontak selama 30 menit menggunakan kaporit (Ca(OC12)) dengan variabel dosis 0,3 dan 0,5 mg/L. Dalam tahapan proses tersebut dilakukan uji terhadap beberapa parameter yaitu pH, kekeruhan, TDS (Total Dissolved Solid), angka permanganat dan total colyform. Dari penelitian dihasilkan air yang memenuhi persyaratan air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990. Kondisi terbaik produksi air bersih dari Sungai Cibeureum pada saat musim kemarau dilakukan dengan waktu sedimentasi primer selama 2 jam, kogulasi-flokulasi pada pH 7 dengan PAC 20 mg/L atau dengan tawas 30 mg/L dan desinfeksi dengan waktu kontak selama 30 menit dengan 0,3 mg/L kaporit.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK
Air permukaan merupakan kumpulan air hujan yang mengalir pada permukaan tanah atau sebagai gabungan air tanah yang keluar dari permukaan tanah. Kualitas air permukaan masih dinilai kurang memenuhi persyaratan sebagai air bersih. Produksi air bersih dari air permukaan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitasnya melalui proses pengolahan. Tugas Akhir "Produksi Air Bersih dari Air Permukaan dengan Studi Kasus Air Sungai Cibeureum sebagai Air Baku" dengan tujuan untuk menentukan karakteristik air Sungai Cibeureum dan menggunakannya sebagai dasar untuk mendapatkan proses pengolahan yang tepat secara efektif dan efisien untuk menghasilkan air bersih yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam produksi skala besar. Proses pengolahan air yang dilakukan meliputi proses sedimentasi primer dengan variabel waktu sedimentasi 1, 2, dan 3 jam, proses koagulasi-flokulasi dengan memakai koagulan PAC (Poly Alumunium Chloride) dengan variabel dosis 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 mg/L serta koagulan tawas dengan variabel dosis 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 mg/L, proses sedimentasi sekunder selama 1 jam, proses filtrasi menggunakan media filter pasir kwarsa dan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif. Kedua proses dilakukan dengan laju alir umpan sebesar 5 m/jam. Proses terakhir yaitu proses desinfeksi dengan waktu kontak selama 30 menit menggunakan kaporit (Ca(OC12)) dengan variabel dosis 0,3 dan 0,5 mg/L. Dalam tahapan proses tersebut dilakukan uji terhadap beberapa parameter yaitu pH, kekeruhan, TDS (Total Dissolved Solid), angka permanganat dan total colyform. Dari penelitian dihasilkan air yang memenuhi persyaratan air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990. Kondisi terbaik produksi air bersih dari Sungai Cibeureum pada saat musim kemarau dilakukan dengan waktu sedimentasi primer selama 2 jam, kogulasi-flokulasi pada pH 7 dengan PAC 20 mg/L atau dengan tawas 30 mg/L dan desinfeksi dengan waktu kontak selama 30 menit dengan 0,3 mg/L kaporit.