Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Produksi Gas Hidrogen (H2) Melalui Proses Elektrolisis Air Laut
Ginalika Maharani K. (2019) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Telah dilakukan penelitian elektrolisis air laut dengan variasi rapat arus dan konsentrasi NaCl yang ditambahkan. Air laut yang digunakan adalah air laut Anyer dan air laut Kepulauan Seribu. Digunakan tabung Hoffman 50 mL dengan karbon sebagai anoda dan Baja Cr-V sebagai katoda. Sumber arus listrik SANFIX SP-305E 30V/5A, kinerja elektrolisis diukur sebagai laju produksi hidrogen, efisiensi arus dan daya. Analisis kimia yang dilakukan meliputi analisis kemurnian hidrogen menggunakan GC-RGA, analisis konsentrasi logam dalam elektrolit menggunakan ICP-OES dan analisis gas klor dengan titrasi argentometri. Pada elektrolit dilakukan pengukuran pH, TDS, konduktivitas, salinitas dan densitas. Karakterisasi elektroda dilakukan dengan menganalisis permukaan elektroda menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukan pada kedua sampel, pada rapat arus 12.4 mA/cm2 peningkatan salinitas dari 2.00 - 250.00 g NaCl/L meningkatkan laju produksi hidrogen dari 1.5 menjadi 1.9 mL/menit. Sedangkan pada salinitas 5.00 g NaCl/L peningkatan rapat arus dari 1.4-12.4 mA/cm2 telah meningkatkan laju produksi hidrogen dari 0.1 mL/menit menjadi 1.5 mL/menit. Dengan rentang rapat arus 1.4 - 12.4 mA/cm2 dan salinitas antara 2.00 - 250.00 g NaCl/L terbukti meningkatkan laju produksi hidrogen serta efisiensi arus secara signifikan. Laju produksi gas hidrogen tertinggi sebesar 1.9 mL/menit dan efisiensi arus tertinggi yaitu sebesar 19.88% diperoleh dari elektrolisis air laut Kepulauan Seribu pada salinitas 250.00 g NaCl/L dengan daya 9.8 mWatt. Laju produksi hidrogen dan efisiensi arus terendah yaitu 0.1 mL/menit dan 1.82% diperoleh dari air laut Anyer salinitas 2.18 g NaCl/L dengan daya 14 mWatt. Kemurnian gas hidrogen yang diperoleh berkisar pada 93.09% sampai 95.77%. Setelah elektrolisis selama 1.5 jam pada air laut Anyer salinitas 50.00 g NaCl/L kadar Cl- dalam sampel meningkat dari 0.86 mol/L menjadi 0.88 mol/L. Elektroda karbon menunjukkan perubahan struktur permukaan dari semula padat menjadi rapuh setelah digunakan selama 3 jam. Sedangkan pada permukaan elektroda Baja Cr-V perubahan teramati dalam bentuk munculnya bintik-bintik hitam yang ditunjukkan setelah 30 jam. Elektrolisis air laut dapat dilakukan menggunakan alat sederhana dengan daya listrik yang rendah dan penambahan garam untuk meningkatkan salinitas, menghasilkan hidrogen dengan kemurnian âÃâ°ÃÂ¥ 93% dan efisiensi arus hampir 20%.
Ringkasan Alternatif
A study to evaluate the production of hydrogen from saline water using electrolysis was carried out. The samples were saline water from Kepulauan Seribu and Anyer beaches. Effects of varying current density and added salinity on the rate of hydrogen production, power consumed and current efficiency were studied. The electrolysis was carried out using a 50 mL Hoffman apparatus, with carbon rod and Cr-V steel rod as the anode and cathode and a power supply. Chemical analysis were performed to determine the purity of hydrogen produced using GC-RGA, while ICP-OES to determine trace elements in the electrolyte and chloride ion content using Argentrometry-based titrimetric Analysis of the electrolyte including parameters such as pH, TDS, conductivity, salinity and density were also measured. Results showed that for both sea water samples, at 12.4 mA/cm2 current density, increasing salinity from 2.00 g NaCl/L to 250.00 g NaCl/L increased the rate of hydrogen production from 1.5 mL/min to1.9 mL/min. Whereas at 5.00 g NaCl/L salinity, increasing current density from 1.4 mA/cm2 to 12.4 mA/cm2 increased the rate of hydrogen production from 0.1 mL/min to 1.5 mL/min. Within 1.4 mA/cm2 to 12.4 mA/cm2 current density range and 2.00 g NaCl/l to 250.00 g NaCl/l salinity, hydrogen production and current efficiency increased significantly. The highest rate of hydrogen production was at 1.9 mL/min and that of current efficiency at 19.88% were obtained from electrolyzing Kepulauan Seribu beach water at 250 g NaCl/L at 9.8 mWatt power. The lowest rate of hydrogen production at 0.1 mL/min and 1.82% were obtained from electrolyzing Anyer Beach water at 2.18 g NaCl/L using 14 mWatt power. The purity of hydrogen gas produced was 93.09% to 95.77% . There was an increase in chloride ion content from 0.86 mol/L to 0.88 mol/L during the 1.5 hour electrolysis process. Results showed that carbon electrode suffered from significant degradation only after 3 hour of usage, while a slight alteration of Cr-V stainless steell electrode surface showed after 30 hour of operation. The electrolysis of sea water can be conducted by using a relatively simple electrolyser with low power supply provided that a sufficient amount of NaCl is added to increase salinity.
Sumber
Judul Serupa
- Pengaruh Variabel Proses Pada Produksi Gas Hidrogen (H2) Dengan Proses Elektrolisis Air