Di Indonesia, Sclerotium rolfsii (S. rolfsii) dikenal sebagai salah satu jamur patogen. Namun di beberapa negara, jamur patogen yang bersifat aerob ini dimanfaatkan sebagai penghasil gum dengan nama scleroglucan. Scleroglucan digunakan sebagai bahan pengental dan penstabil baik pada industri makanan, farmasi maupun minyak (oil recovery). Dalam penelitian ini scleroglucan dibuat dari gula cair 5% dan 7% menggunakan media pertumbuhan potato dextrose broth (PDB) dan PDB termodifikasi. Kedua media pertumbuhan S. rolfsii tersebut memengaruhi terhadap produksi scleroglucan, dimana pada media PDB saja menghasilkan yield 1,8925 g/L dan konversi 3,79 %. Sedangkan pada media PDB termodifikasi menghasilkan yield 17,5085 g/L dan konversi 35,02%. Sedangkan variasi konsentrasi substrat gula cair 5% dan 7% terhadap produksi scleroglucan pada media PDB termodifikasi tidak berpengaruh secara signifikan pada yield, dimana terjadi peningkatan hanya sekitar 3,45%. Berdasarkan hasil analisis menggunakan FTIR, terlihat adanya kesesuaian gugus fungsi antara scleroglucan hasil penelitian dengan scleroglucan literatur. Fementasi S. rolfsii pada kondisi operasi 30-350C, pH 5, pengadukan 170 rpm menggunakan media PDB dengan substrat gula cair 5% tanpa aerator menghasilkan berat sel kering 3,2510 g/L, yield 1,8925 g/L, konversi 3,79%, dan viskositas 0,9585 cP; media PDB termodifikasi dengan substrat gula cair 5% tanpa aerator menghasilkan berat sel kering 4,5905 g/L, yield 17,5085 g/L, konversi 35,02%, dan viskositas 1,8500 cP; media PDB termodifikasi dengan substrat gula cair 7% tanpa aerator menghasilkan berat sel kering 7,9580 g/L, yield 18,1140 g/L, konversi 25,88%, dan viskositas 2,5713 cP; dan media PDB termodifikasi dengan substrat gula cair 7% menggunakan aerator menghasilkan berat sel kering 22,4325 g/L, yield 15,6780 g/L, konversi 22,40% dan viskositas 2,1351 cP. Nilai viskositas scleroglucan dengan rentang 1,5-3 cP dapat diaplikasikan pada industri kimia sebagai bahan campuran pasta gigi dan obat kumur. Untuk menghasilkan yield dan konversi yang lebih tinggi, sebaiknya pada saat produksi scleroglucan menggunakan aliran udara (air bubble) dan menghitung nilai DO (Dissolved Oxygen) dengan melakukan variasi nilai DO terhadap yield scleroglucan hingga diperoleh DO optimum.

In Indonesia, Sclerotium rolfsii (S. rolfsii) is known as one of the pathogenic fungi. But in some countries, this aerobic pathogenic fungus is used as a producer of gum with the name scleroglucan. Sclerogucan is used for food, pharmacy, and oil recovery industry as a thickening and stabilization agent. In this study, scleroglucan is made from 5% and 7% of liquid sugar using potato dextrose broth and modificated potato dextrose broth as the growth medium. Both growth media S. rolfsii affect the production of scleroglucan, where on PDB media produced 1.8925 g/L yield and 3.79% of convertion. While on modified PDB media produced 17.5085 g/L yield and 35.02% of convertion. While the variation of liquid sugar substrate concentration 5% and 7% to scleroglucan production on Modified PDB media did not significantly influence both yield, which only increase about 3.45%. Based on the results of analysis using FTIR, it is seen that the suitability of functional groups between scleroglucan results of research with scleroglucan literature. Fementasi S. rolfsii under operating conditions 30-350C, pH 5, stirred at 170 rpm using PDB media with 5% liquid sugar substrate without aerator produced 3.2510 g/L of dry cell weight, 1.8925 g/L of yield, 3.79% of convertion, and 0.9585 cP of viscosity; modified PDB medium with 5% liquid sugar substrate without aerator produced 4.5905 g/L of dry cell weight, 17.5085 g/L of yield, 35.02% of convertion, and 1.8500 cP of viscosity; modified PDB medium with 7% liquid sugar substrate without aerator produced 7.9580 g/L of dry cell weight, 18.1140 g/L of yield, 25,88% of convertion, and 2.5713 cP of viscosity; and medium modified PDB with 7% liquid sugar substrate using aerator produced 22.4325 g/L of dry cell weight, 15.6780 g/L of yield, 22.40% of convertion and 2.1351 cP of viscosity. Scleroglucan viscosity values with a range of 1.5-3 cP can be applied to the chemical industry as a mixture of toothpaste and oral hygiene. To produce higher yields and konversits, it is preferable at the time of scleroglucan production to increase the air bubble and calculate the DO (Dissolved Oxygen) value by varying the DO values on the yield of scleroglucan to obtain the optimum DO

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-151431024n-10431