Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Proses Komunikasi Masyarakat Keturunan Arab Di Panjunan Kota Cirebon (Studi Deskriptif Mengenai Proses Komunikasi Masyarakat Keturunan Arab Di Panjunan Kota Cirebon Dalam Berinteraksi Sehari-Hari Dengan Sesama Keturunan Arab)
Abdur Rokhim NIM. (2013) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Proses Komunikasi Masyarakat Keturunan Arab Di Panjunan Kota Cirebon Dalam Berinteraksi Sehari-hari dengan Sesama Keturunan Arab. Untuk menjawab masalah diatas, maka diangkat sub fokus - sub fokus penelitian berikut ini : Tatap Muka, Pesan, Bahasa dan Hambatan proses komunikasi masyarakat keturunan Arab dengan sesamanya. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan studi deskriptif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, untuk informan utama penelitian berjumlah 4 (empat) orang dari masyarakat keturunan Arab Kota Cirebon, dan untuk memperjelas serta memperkuat data adanya informan kunci yang berjumlah 1 (satu) orang. Data penelitian diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Untuk uji validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Adapun teknik analisis data dengan mereduksi data, mengumpulkan data, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Komunikasi tatap muka yang ekspresif dimana masyarakat keturunan Arab di Panjunan kota Cirebon diawali dengan mengucapkan salam, menyapa dengan bahasa Arab, berjabat tangan, cium pipi kiri pipi kanan, dalam proses komunikasi ada pesan yang disampaikan dan dapat dimengerti oleh sesama keturunan Arab, untuk menyampaikan pesannya menggunakan bahasa Arab, Indonesia, Cirebon, dan isyarat. hambatan proses komunikasi ini adalah faktor budaya yang membuat komunikasi tidak efektif. Kesimpulan berawal dari sebuah tatap muka yang memunculkan ekspresi, didalamnya terdapat pesan dan untuk menyampaikan pesan tersebut menggunakan bahasa verbal dan non verbal, faktor budaya yang menjadi hambatan dalam proses komunikasi ini sehingga tidak berjalan secara efektif. Saran untuk masyarakat keturunan Arab harus memperluas wawasan pengetahuan bahasa Arab, mempertahankan ciri khas komunikasi tatap muka yang ekspresif dan mempertahankan ciri khas bahasa sebagai identitas budaya.
Ringkasan Alternatif
This Research aimed to find out the Communication process of Arabian descendent society in Panjunan at Cirebon City in interacting daily with fellow Arabian descendent. To solved this case then raised research sub focus such as : Face to face, message, languange and obstacles communication process of Arabian descendent society each other. The approached of this research is qualitative with the study descriptive. Informer was choosen by purposive sampling technique, for the main informer totaled 4 (four) people from arabian descendent society at Cirebon city, and for clarified and strength the data, there must be infomer key totaled 1 (one) people. The research data obtained through from observation non participants, deeply interview, documentation, study of library, and tracing data online. To test the validity of data used triangulation data technique. As to analyse technique of the data by reductioned of the data, collected of the data, presented of the data, drawed a conclusion and evaluation. The research results showed that : Face to face is being expressive whereby arabian descendent society began with greeting, greeti in Arabic, shake hands, kisses cheek left and right, in the process of communication there were message contained and understable each other by the fellow arabian, for told the message used Arabic languange, Indonesian, Cirebon, and gestures. The obstacle communication process was cultural factor that maked the communivation did not effective. The conclusions were began from a face to face that showed an expression which were contained message and for told that message used verbal and non verbal language, cultural factor as the obstacles in this communication process, therefore did not working effectively. Suggetion for arabian descendent society should broaden their knowledge of Arabic language, maintaining their characteristic of face to face which was being expressive and maintaining the characteristic of language as the cultural identity.