Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
RANCANG BANGUN KOPLING TETAP UNTUK PENGUJIAN PENGARUH KETIDAKSEJAJARAN POROS TERHADAP KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)(DI LABORATORIUM MESIN TERMAL, TEKNIK ENERGI, POLITEKNIK NEGERI BANDUNG)
Evi Pane (-) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Pembangkit listrik tenaga diesel merupakan salah satu sistem pembangkit energi listrik yang berasal dari pemanfaatan energi mekanik dari mesin diesel kemudian diubah menjadi energi listrik di generator. Penyambungan antara poros mesin diesel dan generator dilakukan dengan menggunakan alat pentransmisian daya yaitu kopling. Dalam tugas akhir ini mencoba untuk membuat kopling tetap dan memastikan kopling tepat pada posisinya dengan melakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan pada perubahan posisi kopling secara vertikal (digeser ke atas dan ke bawah) dan secara horizontal (digeser ke kanan dan ke kiri). Setelah dilakukan pengujian dan analisa data ternyata tidak sesumbunya poros mesin diesel dan poros generator berpengaruh terhadap efisiensi sistem pada PLTD walaupun sangat kecil. Secara teori akibat yang ditimbulkan dari ketidak sesumbuan poros adalah timbulnya getaran. Pengaruh lain yang ditimbulkan jika kopling tidak sesumbu adalah pengaruh pada peningkatan beban generator karena gesekan meningkat dan memberikan efek bantalan kopling cepat rusak, dan jika tidak sesumbunya poros mesin diesel dan poros generator tersebut dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan kopling patah karena kopling yang dibuat disini adalah kopling tetap.
Ringkasan Alternatif
Pembangkit listrik tenaga diesel merupakan salah satu sistem pembangkit energi listrik yang berasal dari pemanfaatan energi mekanik dari mesin diesel kemudian diubah menjadi energi listrik di generator. Penyambungan antara poros mesin diesel dan generator dilakukan dengan menggunakan alat pentransmisian daya yaitu kopling. Dalam tugas akhir ini mencoba untuk membuat kopling tetap dan memastikan kopling tepat pada posisinya dengan melakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan pada perubahan posisi kopling secara vertikal (digeser ke atas dan ke bawah) dan secara horizontal (digeser ke kanan dan ke kiri). Setelah dilakukan pengujian dan analisa data ternyata tidak sesumbunya poros mesin diesel dan poros generator berpengaruh terhadap efisiensi sistem pada PLTD walaupun sangat kecil. Secara teori akibat yang ditimbulkan dari ketidak sesumbuan poros adalah timbulnya getaran. Pengaruh lain yang ditimbulkan jika kopling tidak sesumbu adalah pengaruh pada peningkatan beban generator karena gesekan meningkat dan memberikan efek bantalan kopling cepat rusak, dan jika tidak sesumbunya poros mesin diesel dan poros generator tersebut dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan kopling patah karena kopling yang dibuat disini adalah kopling tetap.
Sumber