Sistem water chiller biasanya digunakan untuk kapasitas besar, namun kali ini digunakan untuk kapasitas kecil dengan tangki thermal storage 19 L dan menggunakan kompressor 1/2 PK. Pada laporan ini dibandingan performansi antara sistem direct, dengan sistem indirect (water chiller), dilihat dari berbagai aspek mulai dari efisiensi, suhu udara supply, suhu udara ruangan, sampai dengan konsumsi energi listrik. Setelah melakukan pengambilan, dan pengolahan data dapat diketahui bahwa performansi sistem indirect sedikit lebih baik, namun konsumsi energi listriknya jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem direct. Pada kondisi suhu lingkungan 26,5⁰C, effisiensi yang didapatkan sistem indirect adalah 47,5 % , dengan udara supply konstan pada suhu 16,5⁰C-16,7⁰C, sedangkan effisiensi yang didapatkan sistem direct pada kondisi suhu lingkungan 26,2⁰C adalah 46,4 %, dengan udara supply konstan pada suhu 17,5⁰C-17,7⁰C. Kata Kunci: Perbandingan Sistem Direct dan Indirect.

The water chiller system is usually used for large capacity, but this time it is used for small capacity with 19 L thermal storage tank and uses 1/2 PK compressor. This report compares the performance of direct systems, with indirect systems (water chiller), viewed from various aspects ranging from efficiency, supply air temperature, room air temperature, up to power consumption. After performing the data retrieval and processing it can be seen that the performance of the indirect system is slightly better, but the power consumption is much greater than the direct system. At the temperature condition of 26,5,2⁰C, the efficiency of indirect system obtained is 47,5%, with constant supply air at 16,5⁰C-16,7⁰C, while efficiency is obtained by direct system at temperature condition Environment 26.2⁰C is 46.4%, with constant supply air at 17.5⁰C-17.7⁰C. Keywords: comparison direct and indirect system.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-fanalrobya-7184