Peningkatan teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) seperti tailsitter dengan konfigurasi VTOL yang sederhana dapat dilihat dari mekanisme VTOL tersebut. Sehingga menarik untuk digunakan sebagai inovasi baru dalam teknologi pesawat tanpa awak. Konfigurasi tersebut memberikan kemampuan pesawat sayap tetap take off dan landing secara vertikal dan mampu bertransisi menjadi terbang horizontal secara efisien seperti pesawat jenis sayap tetap konvensional. Proses kajian diawali dengan memprogram flight control Pixhawk 2.4.8 sebagai sistem kendali dan propulsi pada brushless motor yang selanjutnya meninjau proses transisi dari terbang secara vertikal menuju terbang cruise secara horizontal. Propulsi flying wing yang dipakai menggunakan dua buah motor dengan konfigurasi traktor yang diletakkan pada bagian depan wing. Pesawat dapat terbang secara vertical maupun horizontal dengan hasil tuning yang sesuai secara stabil. Hasil yang didapat adalah sebuah trajektori optimum method saat transisi. Pesawat hanya mengalami penurunan ketinggian sebesar 0,6 meter atau 3% dari ketinggian semula sebesar 20 meter menjadi 19,4 meter. Pesawat dapat melakukan transisi cukup dengan menambah ketinggian beberapa meter diatas objek sekitar. Kata kunci: UAV, Flying Wing, Tailsitter, Transisi, Propulsi.

The enhancement of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) technology such as tail sitter with simple VTOL configuration can be viewed from the VTOL mechanism. It makes it interesting to be used as the new innovation in unmanned aircraft technology. This configuration gives fixed wing aircraft the ability to take off and landing vertically and able to do a transition to horizontal flight efficiently like conventional fixed wing aircraft. The study begins with programming the Pixhawk 2.4.8 as the flight control and propulsion system in brushless motor which then reviews the transition process from flying vertically to horizontal cruise flight. Flying wing propulsion that has been used is using two motors with a tractor configuration which placed in front of the wing. The aircraft able to fly vertically or horizontally with stable tuning results. The result is the optimum method trajectory during the transition. The aircraft only experienced a decrease in height of 0.6 meters or 3% from the original height of 20 meters to 19.4 meters. The aircraft able to make a transition by increasing a few meters height above the surrounding objects. Keywords: UAV, Flying Wing, Tailsitter, Transition, Propulsion.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-mprimandaa-9839