Listrik merupakan salah satu kebutuhan utama di era globalisasi ini. Oleh karena itu, keandalan tenaga listrik harus dijaga dengan memperhatikan mutunya baik tegangan, arus, maupun frekuensinya. Di Indonesia kebutuhan energi saat ini meningkat dikarenakan oleh pertumbuhan pembangunan yang disertai dengan penggunaan energi yang besar, salah satunya adalah energi listrik. Untuk meningkatkan keandalan energi listrik, maka dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Beberapa syarat sistem proteksi diantaranya adalah sensitif pada saat terjadi gangguan, handal, selektif, serta dapat bekerja dengan cepat. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi maka saat terjadi gangguan akan mengakibatkan pemadaman yang luas dan menimbulkan kerusakan pada peralatan. Contohnya adalah gangguan hubung singkat yang mengakibatkan tripnya pemutus tegangan dan terjadi pemadaman. Agar terhindar dari gangguan tersebut maka dibutuhkan koordinasi proteksi arus lebih . Untuk tugas akhir ini penulis menggunakan simulator jaringan SUTM tipe radial dengan menggunakan dua buah relai sebagai alat proteksi, yaitu relai VAMP 40 yang konfigurasinya menggunakan software VAMPSET dengan MCGG 82. Untuk dapat mengkoordinasikan dua buah relai tersebut dibutuhkan nilai setting dari sistem proteksi relai arus lebih. Relai utama akan bekerja lebih cepat dibandingkan relai cadangan (backup). Apabila relai utama gagal bekerja, maka relai cadangan yang akan bekerja. Jadi pada saat terjadi gangguan, maka relai arus lebih yang utama akan bekerja sesuai dengan setting yang telah dipasang. Hasil waktu kerja relai pada saat gangguan hubung singkat 3 fasa di relai utama adalah instantaneous dan waktu kerja proteksi cadangan adalah 0,7 detik. Sedangkan pada saat gangguan hubung singkat 2 fasa waktu kerja di relai utama adalah 0,4 detik dan waktu kerja relai cadangan adalah 0,8 detik. Kata kunci: Koordinasi Proteksi Arus Lebih, VAMP 40, MCGG82.

Electricity is one of the main needs in this era of globalization. Therefore, the reliability of electric power must be maintained with respect to the quality of both voltage, current, and frequency. In Indonesia the current energy demand is increasing due to the growth of development accompanied by the use of large energy, one of which is electrical energy. To improve the reliability of electrical energy, it needs a good protection system. Some of the requirements of the protection system are sensitive in the event of interference, reliable, selective, and can work quickly. If any of these conditions are not met then the occurrence of interference will result in extensive blackouts and cause damage to the equipment. An example is a shortcircuit breakdown resulting in a triple breaker and a blackout. In order to avoid the interference is required coordination of overcurrent protection. For this final project I use radial type SUTM network simulator by using two relays as protection tool, that is relay VAMP 40 which configuration using VAMPSET software with MCGG 82. To be able to coordinate two relays need setting value from current relay protection system more. The main relay will work faster than the backup relay. If the main relay fails to work, then the backup relay will work. So in the event of interference, then the main more mainstream relays will work in accordance with the settings that have been installed. The relay working time results when the 3 phase phase short circuit is instantaneous and the backup protection time is 0.7 seconds. While at the time of short circuit short circuit 2 working. Keywords: Coordination Protection Of Overcurrent Relay, VAMP 40, MCGG 82.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-sherinsyaf-7867