Sistem pembumian mengambang adalah metode sistem pembumian yang tidak memiliki hubungan langsung dengan tanah atau tidak ditanahkan. Metode ini saat ini sudah tidak dikembangkan lagi, namun terkadang masih diaplikasikan di berbagai industri karena resiko bahaya akibat arus gangguan tanah cenderung kecil. Pada sistem yang tidak ditanahkan atau sistem pembumian mengambang, arus yang mengalir saat terjadi gangguan tanah akan sangat kecil sehingga Relai Gangguan Tanah (GFR) tidak akan selektif bekerja. Pada tugas akhir ini, akan dirancang sebuah simulator proteksi untuk gangguan tanah pada sistem pembumian mengambang dengan menggunakan transformator zig-zag yang bertujuan untuk menyediakan titik netral bagi sistem pembumian mengambang. Dari hasil pengujian dan analisa, telah terbukti bahwa arus gangguan tanah dapat terdeteksi oleh Relai Proteksi GFR MCGG 53 menggunakan metoda ini. Kata Kunci : Sistem Pembumian Mengambang, proteksi gangguan tanah, transformator zig-zag, Relai Gangguan Tanah.

Floating grounding system is a method of grounding systems that do not have direct contact with the ground atau ungrounded. This method is currently not developed anymore, but sometimes still applied in various industries due to the risk of danger due to ground fault currents tend to be small. On ungrounded system or floating grounding system, the current flow in the event of ground fault will be very small. So Ground Fault Relay (GFR) will not be selective work. In this final task, will be designed a simulator for the protection of ground fault on a floating grounding system using the zig-zag transformer which aims to provide a neutral point for floating grounding system. From the test result and analysis, has been proved that the ground fault current can be detected by GFR Protection Relay using this method. Keywords: Floating Grounding System, protection of ground fault, zig-zag transformer, Ground Fault Relay.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-adhityanau-9498